Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kawasan Depok Diyakini Masih Menjanjikan untuk Pilihan Hunian

Harga apartemen kami tipe 21 Rp 275 juta, sementara tipe 36 sekitar Rp 450 juta. Dengan harga segitu, capital gain masih terbuka

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kawasan Depok Diyakini Masih Menjanjikan untuk Pilihan Hunian
KONTAN
Proyek konstruksi garapan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Terletak di kawasan yang sangat dekat dengan Jakarta, pertumbuhan hunian di Depok, Jawa Barat, sangat pesat. Maraknya pembangunan infrastruktur membuat daerah ini makin diminati banyak orang.

Tak heran, pasokan hunian di wilayah tersebut terus mengalir.

Tengok saja, sejak tiga tahun lalu di kawasan Margonda yang jadi jantung Kota Depok terus dibangun apartemen.

Maklum, kawasan ini punya banyak pasar potensial (captive market) yang terdiri dari mahasiswa dan pekerja yang mencari hunian sesuai dengan upah bulanan mereka.

Sebagai daerah penyangga Jakarta, Depok juga punya banyak fasilitas bak kota metropolitan. Misalnya, ada mal serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.

Depok pun menjadi buruan karena harga properti di sini tidak semahal Jakarta.

Tidak mengherankan, banyak orang terus melirik hunian di daerah ini, baik apartemen maupun rumah tapak.

Bukan hanya bagi pembeli pertama yang membutuhkan tempat tinggal, juga investor yang tengah mencari cuan di tengah lesunya pasar properti dalam beberapa tahun belakangan.

Berita Rekomendasi

Ferry Salanto, Senior Associate, Director Research Colliers International Indonesia, bilang, permintaan properti di kawasan tersebut masih tinggi.

Terlebih, Depok juga beken sebagai kota pendidikan lantaran banyak kampus bercokol di daerah ini, baik swasta ataupun negeri.

"Ditambah dengan masih banyaknya lahan kosong di Depok, seiring tingkat urbanisasi yang juga tinggi. Pasar properti residensial masih sangat menjanjikan," kata Ferry.     

Menurut Ferry, Depok memiliki kelebihan berupa lingkungan yang masih terjaga asri dan harga properti yang relatif lebih murah dibanding daerah penyangga Jakarta lainnya.

"Tapi, kekurangannya adalah captive market yang sempit karena hanya menyasar mahasiswa dan keluarga muda atau baru," ungkapnya.

Umumnya, Ferry menjelaskan, pangsa pasar properti di Depok dibagi berdasarkan kawasan. Untuk rumah tapak, semua wilayah di Depok merupakan kawasan hunian. Misalnya, Margonda lebih dominan pasar mahasiswa, sementara Cimanggis lebih mengincar pasar keluarga.

Hanya, Ferry menyebutkan, mahasiswa merupakan target pasar terbesar apartemen di Depok.

Halaman
1234
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas