Moody's: Dukungan Pemerintah Perkuat Rating Utang PGN untuk Akuisisi Pertagas
Moody's resmi menaikkan peringkat PGN menjadi Baa2 dengan outlook stabil pada Jumat (6/7). Rating itu juga berlaku bagi surat utang PGAS
Editor: Sanusi
Perlu diketahui, rating Baa2 dengan outlook stabil yang diberikan Moody's bukan hanya berlaku bagi pendanaan akuisisi 51 persen saham Pertagas saja. Namun termasuk upaya mencari pendanaan untuk akuisisi sisa 49 persen saham Pertagas dari Pertamina.
"Penegasan peringkat ini Moody's didasarkan atas harapan bahwa ke depan PGN akan mendanai kembali akuisisi sisa 49 persen saham Pertagas dan tetap mempertahankan keuangannya dengan baik. Sebaliknya, peringkat bisa diturunkan bila jika terjadi pelemahan keuangan PGN," pungkasnya.
Arandi Ariantara, Analis Senior PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan PGN tidak akan kesulitan dalam mencari pendanaan eksternal sekitar Rp 11,06 triliun untuk menuntaskan pembelian mayoritas saham Pertagas.
"PGN itu nett gearing ratio-nya hanya 43 persen di 2017 belum mencapai 100 persen atau 1 kali. Ketika dia meminjam 800 juta dolar AS, itu nett gearing-nya hanya bertambah ke 91 persen atau tetap tidak sampai 1 kali. Sehingga kalau dia mau meminjam saja dari bank, itu masih kuat," jelas Arandi.
Ia menambahkan, selain itu PGN juga melakukan bisnis dalam denominasi dolar Amerika Serikat. Sehingga gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar, tidak berpengaruh pada pembukuan PGN.
"Jadi PGN bisa pinjam dalam denominasi dolar. Mau naik turun rupiah tidak berpengaruh ke mereka," katanya.