Momentum Penguatan Harga Batu Bara Dongkrak Penerimaan Negara
Pelaku usaha di sektor pertambangan menilai membaiknya harga komoditas batu bara turut memberikan dampak positif
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku usaha di sektor pertambangan menilai membaiknya harga komoditas batu bara turut memberikan dampak positif bagi penerimaan negara di sektor pertambangan batu bara.
Asosiasi Pertambangan Batu bara Indonesia (APBI) menyatakan, kenaikan harga batu bara ini juga membawa berkah bagi pelaku usaha tambang dan industri pendukung serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
“Momentum ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pelaku usaha melalui upaya peningkatan produktivitas,” kata Hendra Sinadia, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Rabu (29/8/2018).
Menurutnya, sektor pertambangan merupakan salah satu industri yang memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2018 yang tumbuh sebesar 5,06 persen, tercatat industri pertambangan mengalami pertumbuhan 0,74 persen.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara mencapai Rp 40,6 triliun pada 2017.
“Bangkitnya sektor pertambangan tidak terlepas dari tingginya permintaan akan batubara sebagai sumber energi premier pembangkit tenaga listrik. Maraknya pembangunan dan perubahan pola hidup di masyarakat mendorong naiknya angka konsumsi listrik di dalam negeri,” katanya.
Tak hanya itu, membaiknya harga komoditas batu bara juga diharapkan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan bisnis alat berat.