Komentar Fuad Bawazier Soal Melemahnya Rupiah
Cepat atau lambat, pasti akan ada kenaikan inflasi juga. Ingat enggak? Dulu pemerintah bilang maksimal Rupiah di angka Rp 14 ribu, sekarang jebol juga
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier menjelaskan bahwa trend sejak Januari 2018, Rupiah cenderung menurun dan dinilai akan terus menurun beberapa waktu ke depan.
Baca: Boni Hargens Menduga Gerakan #2019GantiPresiden Disusupi Kelompok Radikal
Meski pemerintah mengklaim bahwa sudah mengalami penguatan dua hari terakhir, Fuad masih belum menerima hal itu. Alasannya, melihat pergerakan Rupiah terhadap Dollar tidak bisa dilihat dari satu, dua hari saja.
"Melihatnya tuh rentang waktu. Bukan satu dua hari. Kita bukan pedagang pasar. Sekarang naik, besok turun, lusa naik lagi. Bukan begitu melihatnya," tegas dia, Sabtu (8/9/2018)
Fuad mengatakan bahwa pasokan Dollar di Indonesia per tahunnya berkurang 25 miliar USD. Kekurangan pasok ini yang seharusnya dicermati oleh pemerintah. Bukan justru mengklaim keberhasilan selama satu sampai dua hari.
"Coba kita lihat sekarang. Pasokan Dollar ke pasar kita tekor 25 miliar USD setiap tahun. Ini yang jadi kepincangan. Kebutuhan Dollar ini yang membuat orang memburu," urainya.
Mengenai inflasi yang dianggap pemerintah masih terjaga di angka 3,2 persen, Fuad menyatakan dalam waktu yang tidak lama lagi, inflasi akan naik. Sebab, barang impor yang masuk ke Indonesia sudah merangkak naik.
"Harga impor saja sudah naik. Cepat atau lambat, pasti akan ada kenaikan inflasi juga. Ingat enggak? Dulu pemerintah bilang maksimal Rupiah di angka Rp 14 ribu, sekarang jebol juga sampai Rp 15 ribu," tukasnya.