KIK-DINFRA dan RDPT Solusi Investasi dan Alternatif Pembiayaan Pembangunan infrastruktur
Manajer investasi menempatkan dana investasi KIK-DINFRA pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, maupun proyek infrastruktur fisik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) memperkenalkan sebuah investasi alternatif yaitu KIK-DINFRA dan RDPT guna memenuhi solusi investasi dan alternatif pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur Indonesia.
Produk KIK-DINFRA MJPT001 akan berinvestasi pada asset infrastruktur dari PT Jasamarga Pandaan Tol yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk (“JSMR”) dengan target nilai total investasi sebesar-besarnya Rp 1,5 Triliun.
"Keunggulan KIK-DINFRA dibanding produk investasi lainnya antara lain KIK-DINFRA memiliki fleksibilitas di dalam pengelolaannya," kata Alvin Pattisahusiwa, Presiden Direktur MMI di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Manajer investasi, kata dia dapat menempatkan dana investasi KIK-DINFRA pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, maupun proyek infrastruktur fisik secara sekaligus.
KIK-DINFRA juga dapat menjawab kebutuhan investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi diluar efek – efek yang diperdagangkan di bursa seperti saham perusahaan publik dan obligasi.
"Dan yang terakhir KIK-DINFRA dapat ditawarkan melalui penawaran umum sehingga dapat menjangkau investor yang lebih luas,' katanya.
Nugroho Prasetyo, Executif Vice President Head of Alternative Investment & Product Divison MMI menyatakan, bersama JSMR pihaknya telah menerbitkan RDPT MIET pada bulan Juli 2018 dengan target total nilai investasi RDPT MIET adalah sebesar Rp 3 Triliun.
"Penerbitan RDPT MIET sangat disambut secara positif oleh investor-investor baik investor lokal maupun investor asing dalam acara Forum Investasi Indonesia 2018 di Bali," katanya.
Investor lokal yang mendukung sektor infrastruktur Indonesia melalui RDPT MIET ini adalah Taspen, ASABRI, Jasa Raharja, Indonesia Infrastructure Finance, dan WanaArtha Life.
Selain itu, investor asing yang turut hadir pada kesempatan ini seperti Allianz dan AIA juga memberikan komitmen kerjasama pembiayaan proyek infrastruktur melalui Investasi RDPT MIET ini.
Baca: Kisah 2 Anak Muda di Temanggung Kembangkan Bisnis Investasi Ternak, Ini Keuntungan Investor
Selain merupakan Manajer Investasi pengelola Reksa Dana terbesar di Indonesia, MMI adalah Manajer Investasi inovatif dan merupakan pioneer pada produk investasi alternatif seperti KIK EBA, RDPT, kemudian yang terakhir yang kami luncurkan bertepatan dengan perhelatan IMF-Bank Dunia di Bali yaitu KIK-DINFRA.
Dengan adanya produk alternatif ini, MMI melakukan diversifikasi sekaligus juga diferensiasi dengan perusahaan manajer investasi yang lain di Indonesia.
Sebelumnya, MMI juga telah menerbitkan produk-produk alternatif seperti RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas yang berinvestasi pada energi terbarukan, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset dengan JSMR (KIK-EBA Mandiri JSMR01) di tahun 2017 yang mendapatkan minat hingga mencapai Rp 5,1 triliun atau 2,7 kali kelebihan permintaan dari total nilai penerbitan.
Bulan Juli 2018, MMI bersama dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berhasil meluncurkan produk KIK EBA Mandiri GIAA01 dengan nilai total sebesar Rp 2 triliun yang terbagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas A dan kelas B.
Sampai dengan September 2018, Asset Under Management (“AUM”) Reksa Dana MMI termasuk KIK EBA dan RDPT mencapai lebih dari Rp 49 Triliun, sehingga MMI berhasil mempertahankan posisi no. 1 di peringkat AUM Industri Reksa Dana Nasional.
MMI selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui skema pendanaan alternatif bagi emiten/korporasi, sekaligus membantu investor dalam memenuhi kebutuhan investasi melalui pengembangan produk dan solusi investasi yang inovatif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.