Kota Denpasar Pelopori Duta Endek Sejak 2012, Ajang Pelestarian Dukung Pengrajin Lokal
Kain Endek sebagai salah satu tenun ikat Bali memiliki ragam corak dan sejarah panjang. Pesatnya permintaan akan kain
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kain Endek sebagai salah satu tenun ikat Bali memiliki ragam corak dan sejarah panjang. Pesatnya permintaan akan kain yang diperkirakan berkembang sejak tahun 1985 membuat Pemkot Denpasar terus melakukan upaya pelestarian hingga membawa tenun ikat Endek ini eksis di event Nasional. Hal ini dilakukan dengan menggaet insan muda melalui pemilihan Duta Endek Kota Denpasar sejak tahun 2012 silam. Langkah ini telah mampu membawa keberadaan endek tidak saja untuk kegiatan upacara, namun telah digunakan sebagai pakaian modern, serta telah diminati kalangan pejabat negara, para artis nasional, hingga wisatawan mancanegara.
Dalam kegiatan pemilihan Duta Endek Kota Denpasar yang memasuki tahun ke-7 mendapat apresiasi dari kalangan peserta muda-mudi dengan keikutsertaan peserta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2012 diikuti 24 peserta, mencuat peningkatan peserta ditahun 2014 hingga tahun 2018 yang diikuti 139 peserta. Memasuki tahap seleksi terpilih 24 orang peserta masuk pada malam grand final Duta Endek Kota Denpasar berlangsung, Sabtu (20/10/2018) di Aston Hotel Denpasar yang disaksikan langsung Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra, Wakil Ketua Dekranasda Ny. Kerthi Rai Iswara, serta pimpinan OPD Pemkot Denpasar. Hadir pula menyaksikan rangkaian kegiatan grand final Duta Endek, Kadis Perindag Provinsi Bali, Putu Astawa.
Ketua Panitia Duta Endek Kota Denpasar tahun 2018, I Nyoman Bagus Pramartha mengatakan seleksi ini dimulai dengan test tulis dan test interview tahap pertama yang dilaksanakan tanggal 1 dan 2 September 2018 yang diikuti oleh 139 peserta di Aula Graha Sewaka Dharma. Dari seleksi tahap pertama ini didapat 50 besar finalis yang melaju ke tahap berikutnya. Selanjutnya seleksi tahap II dilaksanakan tanggal 8 September 2018 untuk 50 besar sehingga diperoleh 24 orang finalis yaitu 12 orang putra dan 12 orang putri. Para finalis merupakan siswa siswi SMA/SMK maupun mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Denpasar. Pada grand final ini dari 24 orang dipilih 12 orang finalis atau enam besar. Dari enam besar dipilih 3 besar untuk selanjutnya dipilih jadi Duta Endek Kota Denpasar Tahun 2018.
"Sebelum grand final ke 24 orang ini mengikuti berbagai macam pelatihan seperti publik speaking dan kepribadian, pelatihan desain dan motif endek dalam kain, kewirausahaan, hingga pelatihan choreography," imbuhnya.
Walikota Rai Mantra mengatakan Endek sebagai produk warisan budaya dengan berbagai upaya dilakukan Duta Endek Denpasar telah menjadi produk ekonomi kreatif unggul di Denpasar. “Dari Denpasar berdampak bangkitnya perajin-perajin endek di daerah-daerah lain,” ujar Rai Mantra sembari mengucapkan selamat kepada tiga pasang muda mudi sebagai Duta Endek Denpasar 2018.
Sementara Ketua Dekranasda Denpasar Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra mengatakan kegiatan ini dilaksnakan Pemkot Denpasar bekerjasama dengan Dekranasda Kota Denpasar memilih Duta Endek Denpasar sejak Tahun 2012. Dari finalis Duta Endek yang merupakan kalangan generasi muda ini diharapkan nantinya dapat mensosialisasikan endek sebagai produk warisan budaya yang kita punya, kita pakai, kita bangga. “Kami ingin mengenalkan kepada generasi muda bahwa tenun ikat Bali yakni Endek yang harus kita lestarikan dan kita kembangkan dengan terus mensosialisasikan dan generasi muda lebih mencintai produk dalam negeri,” ujarnya.
Kategori Putra Duta Endek Kota Denpasar, Juara I diraih I Ketut Yasa Putra, Juara II diraih Devidson Imanuel Eman, Juara III Anak Agung Ngurah Trisna Indra Pradipta. Sementara untuk kategori putri Duta Endek Kota Denpasar, Juara I diraih Jessica Klesia Prameswari, Juara II Made Ayuni Dindasari, Juara III diraih Ni Made Ayu Cantika Ratih.