Lavaya, Private & Premium Resort Pertama di Bali Diproyeksi Beroperasi Penuh pada 2021
Lavaya merupakan proyek privat serta premium residence & resort pertama di kawasan Tanjung Benoa.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Properti Bali Benoa tengah menggarap proyek Lavaya di atas lahan seluas 2,3 hektare. Adapun proyek tersebut diproyeksikan dapat beroperasi sepenuhnya pada 2021.
Indra Saktiadi, General Manager Properti Bali Benoa menyebutkan bahwa proyek yang sedang digarapnya merupakan proyek mixed use development.
"Terdiri dari 153 unit condovilla, 583 unit apartemen, hotel dengan jumlah kamar 278, dan townhouse 8 unit," kata Indra, dilansir Kontan.
Disebutkan, proyek Condovilla (Condominium & Villa) bertajuk “Lavaya” di Tanjung Benoa, Nusa Dua, Bali ini merupakan proyek privat serta premium residence & resort pertama di kawasan Tanjung Benoa.
Lavaya Nusa Dua Bali dikembangkan di atas area seluas lebih dari 2,3 hektare setinggi enam lantai. Harga unitnya dibandrol sangat kompetitif mulai dari Rp1 miliaran.
Untuk proyek ini, Properti Bali Benoa menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 1 triliun. Perusahaan ini menggandeng Adhi Persada Gedung sebagai kontraktor dan sudah melakukan penandatanganan kerja sama.
"Rencana serah terima seluruhnya akan dilakukan pada 2020. Sedangkan operasi penuh pada 2021," jelasnya.
Sedangkan untuk pengoperasian hotel, Indra menyebutkan juga telah bekerja sama dengan AC Hotel Marriot dan sudah meneken kerja sama sejak Oktober 2018 lalu. Ia bilang ini juga merupakan yang pertama hotel AC Marriot beroperasi di Indonesia.
Properti Bali Benoa akan mulai menawarkan apartemen mulai dengan luas 36 meter persegi sampai 137 meter persegi.
Sedangkan untuk condovilla, ia bilang perusahaan menawarkan skema pembeliannya dapat dilakukan perorangan atau dimiliki bersama.
Perusahaan properti ini membanderol condovilla dengan harga Rp 23 juta per meter persegi jika investor melakukan pembelian secara perorangan.
"Namun jika satu unit dimiliki bersama, kami menawarkan investasi dua tipe ke investor yakni Lot A seharga Rp 118,7 juta dan Lot B seharga Rp 65 juta," imbuh dia.
Indra mengatakan, Lot A dapat dimiliki oleh sekitar 10-20 investor dan Lot B bisa dimiliki oleh sekitar 10-15 investor yang tergantung luasan unitnya.
Indra menambahkan, bahwa pihaknya menawarkan balik modal dengan return on investment (ROI) 8% pada dua tahun pertama baik tipe A dan B.
Sedangkan untuk tahun ketiga dan selanjutnya, pembagian pendapatan dengan komposisi 70:30.
"Sebesar 30% kepada manajemen dan sisanya kepada pemilik unit. Untuk Lot B seharga Rp 65 juta kami beli kembali di tahun 10, sedangkan untuk Lot A kami beli kembali setelah 20 tahun," jelasnya.
Asal tahu saja, proyek tersebut merupakan proyek pertama Ganda Land dan belum resmi diluncurkan.
Walaupun begitu, Indra menyebutkan proyek ini mulai dipasarkan sejak Desember dan berhasil meraup pendapatan penjualan sebesar Rp 36 miliar.
Dia bilang, bulan ini telah meraup pendapatan penjualan Rp 20 miliar dari condovilla dan apartemen.