Kembangkan Pendidikan Vokasi, Ini yang Dilakukan Kementerian Perindustrian
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto mengaku telah bekerja sama dengan negara Swiss untuk mengambangkan pendidikan vokasi.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto mengaku telah bekerja sama dengan negara Swiss untuk mengambangkan pendidikan vokasi.
Hal tersebut dinyatakannya saat memberikan sambutan acara pameran furniture terbesar se-Asia, IFEX 2019 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jalan Benyamin Sueb, Jakarta Utara, Senin (11/3/2019).
Dalam penjelasannya, Kementerian Perindustrian terus membangun koneksitas dan penyesuaian dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan politeknik sebagai lembaga pendidikan vokasi formal, agar pendidikan vokasi semakin cepat untuk menjadi arus utama di Indonesia.
Pola pendidikan yang dibangun dalam kerja sama bernama "Skill For Future" tersebut, yaitu pola yang digunakan negara-negara industri eropa seperti, Swiss dan Jerman.
Baca: Proses Hukum Terhadap Irwandi Yusuf Timbulkan Kekecewaan Mantan Kombatan GAM
"Jadi Kementerian Perindustrian terus melakukan link and match vokasi antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan kemudian politeknin, di mana itu diharapkan bahwa politeknik dan SMK menjadi main stream daripada pendidikan periode mendatang," kata Airlangga Hartarto.
"Kita mengikuti pola yang dilakukan oleh negara-negara industri Swiss dan Jerman. Dan Kementerian Perindustrian sudah bekerja sama dengan pemerintah Swiss dalam bentuk program Skill For Future," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah mengarahkan fokus pembangunan pada Sumber Daya Manusia (SDM) pada 2020.
Arahan tersebut tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020, salah satu yang menjadi perhatian khusus dalam arahan tersebut adalah penekanan pada pendidikan vokasi untuk memperbanyak tenaga kerja yang kemampuannya mumpuni.