Mayoritas Tim Keuangan dan Profesional Tidak Mengembangkan Keterampilan Secara Cepat
Tim keuangan lambat memperhitungkan dampak kecerdasan buatan, otomatisasi proses robotisasi, dan teknologi lainnya
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam dunia digital, fungsi keuangan bergeser dari yang didasarkan pada biaya menjadi didasarkan pada nilai organisasi.
Dengan kata lain, fungsi keuangan tidak akan lagi dievaluasi semata-mata pada seberapa mahal dalam menjalankannya dan dipandang hanya sebagai pusat biaya lainnya.
"Sebaliknya, fungsi keuangan akan dinilai berdasarkan nilai tambah yang dibawa ke organisasi dan komunitas yang lebih luas," kata Dwi Putra Widiyanto Country Manager of The Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) Indonesia di Jakarta belum lama ini.
Bagi para profesional keuangan, perubahan ini menyoroti prospek karir yang menguntungkan di bidang keuangan dan perubahan ini dapat menambah nilai nyata bagi organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.
Studi menunjukkan sebagian besar tim keuangan dan profesional tidak mengembangkan keterampilan mereka cukup cepat untuk memperhitungkan dampak kecerdasan buatan, otomatisasi proses robotisasi, dan teknologi lainnya.
Mayoritas (lebih dari 50 persen) pemimpin keuangan secara global mengatakan kompetensi tim mereka harus "berubah secara signifikan" selama tiga tahun ke depan karena teknologi baru mengambil alih tugas-tugas tradisional.
Keuntungannya: bisnis mengharapkan fokus yang lebih kuat pada penciptaan nilai dengan otomatisasi tugas yang berulang.
"Keahlian dalam bidang-bidang seperti analitik data, manajemen risiko dunia maya dan model bisnis akan memfasilitasi perubahan ini," katanya,
The Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) bersama dengan Microsoft bersama-sama mengorganisir workshop “Masa Depan Keuangan, “Re-inventing Finance for a Digital World” untuk para profesional keuangan.
"Lokakarya ini untuk berbagi tentang perubahan peran dalam fungsi keuangan karena teknologi yang terus berkembang - juga untuk terjun dalam dunia analitik data dan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang Microsoft Power BI," kata Sripriya Ramachandra CFO Microsoft Indonesia.
Topik yang dibahas meliputi - mengubah kinerja fungsi keuangan untuk memenuhi tantangan, kemampuan analitik data untuk profesional keuangan dan mengatasi tantangan dan meningkatkan keterampilan analisis data dengan Microsoft Power BI dan Artificial Intelligence.