Jokowi-Prabowo Bertemu, Rupiah Diprediksi Menguat
Kurs rupiah diprediksi akan kembali menguat perdagangan, Senin (15/7), setelah akhir pekan lalu ditutup di level Rp 14.008 per dollar AS.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs rupiah diprediksi akan kembali menguat perdagangan, Senin (15/7), setelah akhir pekan lalu ditutup di level Rp 14.008 per dollar AS.
Selain faktor The Fed yang akan memangkas suku bunganya, salah satu sentimen positif datang dari faktor domestik.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan bahwa faktor dari domestik yang memberi dorongan agar rupiah kembali menguat adalah pidato Presiden Jokowi pada Jumat (14/7) lalu.
Josua mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memangkas pajak perusahaan dan mempermudah investasi di bidang industri.
Baca: Lionel Messi dari Jepang Akui Tonton Eden Hazard Sebelum Bertanding
Baca: Jelang Persib vs Kalteng Putra, NDouassel & Mihelic Absen, Rene Alberts Siapkan Strategi Menyerang
"Pernyataan Pak Jokowi untuk memberikan relaksasi untuk investment dan juga memangkas pph badan dari 25% menjadi 20%," ujar Josua.
Selain pernyataan Presiden Jokowi tersebut, Josua juga berpendapat bahwa faktor pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto turut menjadi sentimen positif untuk memperkuat kembali posisi rupiah di awal pekan.
"Rekonsiliasai antara peserta pilpres mampu memperbaiki stabilitas politik kita yang diharapkan juga mendorong stabilitas perekonomian kita," tambah Josua.
Menurut Josua, peluang rupiah menguat juga didorong oleh data neraca perdagangan yang akan rilis besok. Ia memperkirakan adanya peningkatan surplus di bulan Juni.
Untuk besok, Josua memprediksi rupiah akan menguat di rentang Rp 13.950 - Rp 14.050 per dollar AS.
Menurutnya, peluang penguatan ini sangat besar karena belum ada sentimen-sentimen negatif yang bisa menghambat penguatan ini.
Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Bertemunya Jokowi dan Prabowo bakal mengangkat rupiah, Senin (15/7)