Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Terbitkan Obligasi Daerah, Jawa Barat Genjot Bisnis Ekonomi Kreatif

"Selama ini Jawa Barat selalu menjadi yang terdepan karena sudah punya peraturan gubernur ekonomi kreatif," kata Ridwan Kamil

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Terbitkan Obligasi Daerah, Jawa Barat Genjot Bisnis Ekonomi Kreatif
TRIBUNNEWS/REYNAS
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meyakini ekonomi kreatif daerahnya tetap menjadi penyumbang terbesar produk domestik regional bruto menyusul upaya pemerintah pusat melakukan sosialisasi perpres tentang pengembangan ekonomi kreatif.

Perpres dimaksud adalah Perpres Nomor 142 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2018-2025 (Perpres Rindekraf).

"Selama ini Jawa Barat selalu menjadi yang terdepan karena sudah punya peraturan gubernur ekonomi kreatif. Kami tahun ini akan ada tujuh daerah pusat ekonomi kreatif, tahun depan bertambah. Dari sisi ekonomi juga 30 persen ekspor Jawa Barat adanya berasal dari ekonomi kreatif," kata Kang Emil, sapaannya, Senin (15/7/2019). 

Baca: Kasus Ikan Asin, Hotman Paris Nyindir, Halo Pengacara Muda: Lihat Caraku Nanganin Kasus

Menurutnya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tengah menjajaki pemanfaatan obligasi daerah atau municipal bonds untuk membiayai pembangunan, terutama pembangunan fisik berskala besar. 

Baca: Dahnil Anzar: Prabowo Paham Kekecewaan Para Pendukung karena Keputusannya Temui Jokowi

Melalui penerbitan surat utang itu, akan ada alternatif pembiayaan lain dalam pembangunan sehingga tidak bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

"Sedang (berproses) dengan OJK bersama Pak Ganjar juga dari Jawa Tengah. Karena potensi Jawa Barat dan Jawa Tengah ini," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Kalau saya ibaratkan kecepatan kendaaraan yang tadinya hanya lima km/jam dibantu obligasi daerah dan Public Private Partnership akan meningkat menjadi 80 km/jam, sekarang pun sudah 5,6 persen pertumbuhannya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas