Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Regulasi Kondusif Dorong Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian RI

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat kinerja ekspor pertanian membaik dalam empat tahun tera

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Regulasi Kondusif Dorong Peningkatan Ekspor Komoditas Pertanian RI
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pedagang melayani pembeli yang memilih sayur mayur di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (24/9/2015). Perayaan Idul Adha 1436 H membuat sejumlah harga komoditi sayur mengalami kenaikan di ataranya bawang merah, tomat, dan lainn-lainnya. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat kinerja ekspor pertanian membaik dalam empat tahun terakhir.

Sepanjang 2014-2018 ekspor pertanian menunjukkan peningkatan baik secara volume maupun nilainya.

Dekan Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada (UGM), Prof Ali Agus mengungkapkan pentingnya memelihara capaian ini dengan terus meningkatkan pelayanan prima Kementan, sebagai kementerian yang mendapat tugas pokok dari Presiden pada sektor pertanian.

"Kalau dari sisi peternakan, sedikit demi sedikit saya mengikuti perkembangannya. Misalnya dari tahun ke tahun untuk ekspor peternakan sudah ada peningkatan yang cukup bagus, seperti ekspor ke Jepang dan ke Timor Leste," ujar Prof Ali.

Ali menjelaskan, saat ini pemerintah perlu terus memperbaiki sistem layanan agar mempengaruhi kualitas barang dan harga jual.

Langkah ini perlu dilakukan untuk menembus persaingan di pasar ekspor Asia, Eropa dan Amerika.

"Kalau misalnya pelayanan bagus, harganya juga kompetitif, mungkin ekspor kita bisa meningkat jauh dari tahun ke tahun. Walaupun secara umum, yang namanya ekspor dan impor itu kan biasa saja dalam pergaulan antar bangsa. Negara China saja sering kok impor," katanya.

Baca: Empat dari Sepuluh Produk Ekspor Andalan Indonesia adalah Komoditas Pertanian

BERITA REKOMENDASI

Ali mengatakan bahwa ke depan Indonesia akan memiliki tantangan besar dan ancaman serius dalam menjaga pertanian dan peternakan secara keseluruhan.

Maka itu, diperlukan sistem yang kuat dan penanganan yang tepat untuk menjaga kualitas dan produksi nasional.

"Kita ini punya tantangan besar, khususnya pada kecukupan pangan. Makanya, menurut saya, pemerintah dan pihak terkait harus memperkuat konsolidasi, kemudian memberi pelayanan prima kepada para pelaku usaha dan menjaga keseimbangan suply - demand melalui regulasi yang kondusif, saya kira kuncinya hanya itu," katanya.

Secara terpisah, Dekan Fakultas Pertanian Univeritas Islam Riau, Ujang Paman Ismail juga mengapresiasi jajaran Kementan dalam meningkatkan ekspor produk pertanian yang terus melambung tinggi. Capaian ini, kata dia, merupakan titik balik, di mana pertanian Indonesia kembali berjaya di pasar dunia.

"Saya melihat dengan berbagai pelepasan ekspor yang dilakukan pemerintah, maka bangsa ini sesungguhnya memulai titik balik kembali berjayanya rempah kita di pasar dunia. Dan itu harus kita apresiasi," katanya.


Dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu, Kepala Pusat data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementan, Ketut Kariyasa menguraikan, pada tahun 2013 ekspor produk pertanian Indonesia masih bertengker pada angka 33,5 juta ton, dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Pada tahun 2018 ekspor pertanian mencapai 42,5 juta ton dan meningkat 26,9 persen dibanding tahun 2013.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas