Kementan Dukung Jawa Barat Sebagai Penghasil Beras Organik Terbesar di Indonesia
Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung penuh Provinsi Jawa Barat sebagai produsen atau penghasil beras organik terbesar di Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Terkait harga jual, Tuti mengatakan harga beras yang masih curah Rp 15 ribu per kg. Berbeda halnya kalau sudah dipacking dan di press bisa mencapai Rp 22 ribu per kg.
"Kami buatnya dalam bentuk beberapa macam. Ada yang 1 kg, 2 kg dan 5 kg," katanya.
Produk yang dijual Gapoktan Sarinah ini ada yang berupa beras putih dan beras merah.
Untuk jaminan pasar atas organiknya, gapoktan ini rutin mengurus sertifikat organik ke Inofice.
Biaya sertifikasi awalnya sekitar Rp 20 juta dan sesudah itu tinggal dilakukan perpanjangan dengan biaya sekitar Rp 10 juta.
"Biaya ini berlakunya 3 tahun, tapi ya itu, tetep saja harus disurvei tiap tahunnya. Untuk memastikan perlakuannya berbasis organik," ungkap Tuti.
Tuti menambahkan untuk penyediaan pupuk organiknya, Gapoktan Sarinah sudah dapat bantuan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) dari Kementan.
Bantuan saat itu berupa sapi 10 ekor yakni 8 ekor betina dan 2 ekor jantan, namun sekarang sudah ada 24 ekor.
"Tidak hanya UPPO, Kementan saat itu juga memberi bantuan color sorter untuk keperluan ekspor," sebutnya.
"Dari menir beras sama jerami kami buat untuk pakan ternak. Namun demikian memang masih belum mencukupi. Kotoran ternaknya pun masih kurang kalau untuk difermentasi jadi pupuk organik," tambah Tuti.
Pada acara tersebut selain dilakukan panen raya, juga diserahkan sertifikat organik untuk dua kelompok tani di Ciparay.