Bank Mandiri Hendak Turunkan Bunga Kredit
Harga downpayment (DP) kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit kendaraan bermotor (KKB) dinilai masih terlalu tinggi
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan menurunkan tingkat bunga kredit sesuai dengan kondisi likuiditas.
Hal ini disampaikan Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Ia menyebut pelonggaran bunga kredit dibayar itu dapat mendorong kembali daya beli masyarakat.
Terlebih, harga downpayment (DP) kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit kendaraan bermotor (KKB) dinilai masih terlalu tinggi.
“Ini yang membuat masyarakat cenderung menunda untuk mengajukan kredit. Secara logika demand bisa meningkat (bunga kredit turun),” ucap Donsuwan.
Pelemahan DP ini umumnya terjadi untuk rumah berbanderol Rp 1 miliar ke atas, sedangkan rumah harga terjangkau Rp 300 jutaan dinilai masih memiliki demand tinggi.
"Sebenarnya bunga kita punya program 6,5 persen untuk 3 tahun, itu sudah murah banget," kata dia.
Bank Indonesia (BI) melonggarkan aturan makroprudensial melalui Loan To Value (LTV )yang membuat uang muka (Down payment atau DP) kredit properti dan kredit kendaraan bermotor lebih murah.
Baca: Bank Mandiri Layani Pembelian Produk Perum Perumnas
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan uang muka KPR turun 5 persen, sementara untuk kendaraan bermotor turun 5-10 persen per 2 Desember 2019.
Hal tersebut tentu jadi kabar gembira bagi masyarakat yang ingin membeli rumah atau mobil dan motor. Namun, selain uang muka, suku bunga kredit perbankan perlu jadi bahan pertimbangan.
Pasalnya, suku bunga KRP di Indonesia masih cukup tinggi. Mengutip dari data Suku Bunga Dasar Kredit dari OJK, Jumat (20/9/2019), bunga PT BRI (Persero) Tbk berada di posisi 9,98 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 10,25 persen, PT BNI (Persero) Tbk 10,50 persen, hingga PT BTN (Persero) Tbk terpatok di 10,50 persen.
Survei BI pada Agustus 2019 bahkan pernah menyebut salah satu faktor penjualan properti turun adalah tingginya bunga KPR.