Kabar Baik! Pakai OVO Cashback 20% Wrapping Bagasi di Angkasa Pura Logistik
Mendukung Gerakan Nasioanal Non Tunai (GNNT) yang diusung pemerintah sejak 2014 silam, kini Angkasa Pura Logistik semakin memudahkan penumpang pesawat
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diusung pemerintah sejak 2014 silam, kini Angkasa Pura Logistik semakin memudahkan penumpang pesawat dalam pembayaran wrapping bagasi di bandara dengan menggandeng platform pembayaran dan layanan keuangan digital OVO.
Seperti yang kita rasakan bersama di era ekomoni digital ini bahwa zaman now lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone, yang menggambarkan betapa pesatnya penggunaan digital payment untuk membayar berbagai kebutuhan produk maupun layanan.
OVO memberikan cashback 20% maksimal 40 ribu OVO points kepada setiap pelanggan wrapping bagasi Angkasa Pura Logistik.
Baca: Sinergi Kanwil BC Sulbagsel – PT Angkasa Pura Logistik Pecahkan Permasalahan Ekspor-Impor
Cara pembayaran menggunakan OVO
Cara pembayarannya sangat mudah, cukup scan QR Code yang ada pada wrapping booth, tunggu notifikasi untuk klik “bayar”, setelah itu akan muncul transaksi berhasil Saldo OVO akan terpotong otomatis dan cashback langsung masuk ke OVO points.
Promo ini telah dapat digunakan di Bandara Juanda Surabaya, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Bandara Jalaluddin Gorontalo, dan Bandara Pattimura Ambon.
Sesaat lagi pelanggan juga dapat menggunakannya di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta, Yogyakarta International Airport, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara El Tari Kupang.
Baca: Kemenkominfo: Meski Uang Kontan Tetap Harus Ada, Transaksi Non Tunai Adalah Keniscayaan
Kolaborasi ini merupakan sinergi yang tepat untuk menunjukkan bentuk nyata Angkasa Pura Logistik yang terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya dan diharapkan mampu mendukung pertumbuhan bisnis, di mana mengacu data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi pembayaran digital atau uang elektronik menyentuh Rp 47,19 triliun sepanjang 2018. Angka itu meningkat empat kali lipat dibandingkan nilai transaksi tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 12,37 triliun.(*)