Kinerja 2018 Kinclong, Pupuk Indonesia Sabet Penghargaan BUMN Terbaik
Predikat tersebut diberikan berdasarkan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan yang baik sepanjang 2018.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) meraih penghargaan sebagai BUMN terbaik atau The Best Indonesia SOE dengan predikat "Sangat Bagus" dari Majalah Infobank.
Predikat tersebut diberikan berdasarkan penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan yang baik sepanjang 2018.
Penghargaan diterima oleh Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Achmad Tossin Sutawikara dari Rully Ferdian selaku Direktur Infobank Institute pada acara malam penganugerahan "Infobank Top BUMN 2019" di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Hari Ini, SSCASN Belum Bisa Diakses, Jawaban BKN Lewat Lagu di Twitter Viral
Baca: Kemendikbud Raih 2 Penghargaan Anugerah Media Humas 2019
Achmad Tossin menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas penghargaan ini.
Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan apresiasi penting atas kerja keras segenap karyawan dan manajemen perusahaan dalam berkontribusi mendukung ketahanan pangan, sekaligus menjaga kinerja bisnis yang unggul dan produk yang berdaya saing tinggi.
"Penghargaan ini merupakan apresiasi atas upaya keras kami dalam menjaga kinerja perusahaan di tengah persaingan yang ketat, dan di tengah besarnya tantangan pada industri pupuk dan petrokimia. Termasuk juga apresiasi atas keberhasilan kami memberikan kontribusi ekonomi dan sosial yang besar kepada negara dan masyarakat,” ungkapnya.
Pada ajang ini, Infobank memberikan penghargaan kepada 54 BUMN berpredikat "sangat bagus", 21 BUMN berpredikat "baik", dan 13 BUMN berpredikat "cukup baik".
Tossin menjelaskan, sepanjang 2018 Pupuk Indonesia memang berhasil mencatatkan kinerja positif.
Bahkan perusahaan berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan membukukan pertumbuhan volume penjualan yang menembus 14 juta ton.
Hal tersebut didapat berkat keberhasilan perusahaan memaksimalkan penyaluran pupuk bersubsidi serta meningkatkan penetrasi pasar ke perkebunan dalam negeri.
Hal tersebut pun turut mendorong tumbuhnya total pendapatan dan laba dibandingkan tahun sebelumnya.
Total pendapatan tercatat sebesar Rp 69,4 triliun atau tumbuh 17 persen dibanding 2017. Adapun laba perusahaan tercatat sebesar Rp 4,21 triliun, naik 37 persen dibanding tahun sebelumnya. Total aset perusahaan juga tumbuh sebesar 8,11 persen menjadi Rp 138,9 triliun.
“Di tahun 2018 kami juga mencatatkan kontribusi kepada negara sebesar Rp 6,25 triliun yang terdiri dari total pajak dan deviden," jelas Tossin.