Begini Strategi Warren Buffett Memilih Saham untuk Portofolio Investasinya
banyak investor memuji kemampuan Warren Buffett dalam memilih perusahaan dimana Buffett berinvestasi.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Noverius Laoli
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsistensi Warren Buffett yang memegang teguh prinsip-prinsip investasi nilai telah membuatnya menjadi legenda.
Warren Buffett telah mengumpulkan kekayaan lebih dari US$ 80 miliar atau setara Rp 1.120 triliun selama beberapa dekade berkat konsistensinya mengikuti prinsip-prinsip investasi yang dia yakini.
Itu juga mengapa banyak investor memuji kemampuan Buffett dalam memilih perusahaan dimana Buffett berinvestasi.
Mengutip Investorpedia, untuk memahami filosofi investasi Warrent Buffett kita dapat menganalisis filosofi investasi perusahaan yang paling dekat hubungannya dengan Berkshire Hathaway, perusahaan Buffett.
Berkshire memiliki strategi yang telah lama dipegang dan dan diketahui publik dalam hal mengakuisisi saham sebuah perusahaan yakni perusahaan tersebut harus memiliki daya produktif yang konsisten, pengembalian ekuitas yang baik, manajemen yang cakap, serta dengan harga yang pantas.
Buffett memegang teguh prinsip investasi nilai, yang dipopulerkan oleh Benjamin Graham.
Investasi nilai melihat nilai intrinsik suatu saham daripada berfokus pada indikator teknis, seperti rata-rata bergerak, volume, atau indikator momentum.
Menentukan nilai intrinsik adalah latihan dalam memahami keuangan perusahaan, terutama dokumen resmi seperti pendapatan dan laporan laba rugi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang strategi investasi Buffett. Untuk membimbingnya dalam keputusannya, Buffett menggunakan beberapa pertimbangan utama untuk mengevaluasi daya tarik investasi yang mungkin.
Bagaimana kinerja perusahaan?
Perusahaan yang telah memberikan return on equity (ROE) positif dan dapat diterima selama bertahun-tahun lebih diinginkan daripada perusahaan yang hanya memiliki periode pengembalian yang solid.
Semakin lama jumlah ROE yang baik, semakin baik.
Berapa besar utang yang dimiliki perusahaan?