Kisah Noviyanto, Penggagas Pabrik Keju Lokal dari Boyolali, Produk Menasional Rasa Internasional
Inilah kisah Noviyanto, penggagas pabrik keju lokal. Produknya sudah menasional dengan citarasa internasional.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
Susu lantas difilter dan disaring lalu dituang ke dalam sebuah tangki besar.
Warjo menceritakan secara detail bagaimana proses pengolahan susu yang hasil akhirnya menjadi keju.
"Kami pasteurisasi susu pada suhu 70 derajat, kemudian diturunkan menjadi 50 derajat," ujar Warjo.
Setelah suhu tercapai sesuai keinginan, bakteri A dimasukkan ke dalam susu dan diaduk.
Tak lama, bakteri B dimasukkan untuk membantu proses koagulasi atau pengasaman.
"Agar bakteri bisa bekerja, susu didiamkan kurang lebih selama satu jam. Setelah susu berubah agak seperti gel, barulah dipotong," ujar dia.
Setidaknya ada dua elemen hasil pengolahan tersebut, yaitu curd dan whey.
Curd inilah yang kemudian diolah menjadi keju Indrakila.
Sementara whey yang merupakan limbah dari pengolahan, tak dibuang percuma.
Biasanya, kata Warjo, sejumlah petani di sekitar lokasi pabrik serta peternak sapi akan mengambil whey untuk dijadikan pupuk dan komboran alias pakan sapi.
"Bila dipakai sebagai pupuk, whey cukup disiramkan ke lahan. Hasilnya, daun pada tumbuhan jauh lebih lebar," kata dia.
Berkah bagi Warga Sekitar
Rupanya, bukan hanya petani dan peternak sapi yang ketiban berkah adanya pabrik keju Indrakila.
Warjo juga merasakan hal serupa. Bahkan ia telah bergabung sejak Indrakila memulai produksi keju pada 2010. Sebelumnya, Warjo hanya bekerja serabutan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.