Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Agriculture War Room Bisa Perbarui Data Pertanian Lebih Akurat

AWR memiliki nama lain Pusat Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang dilengkapi peralatan canggih untuk memperbarui data pertanian.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin

 
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) meluncurkan fasilitas baru bernama Agriculture War Room (AWR) yang dihadiri sejumlah menteri di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

AWR memiliki nama lain Pusat Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang dilengkapi peralatan canggih untuk memperbarui data pertanian.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, fasilitas ini merupakan upaya Kementan mendorong kemajuan dalam pengelolaan data pertanian.

"Ini langkah kami untuk mengupdate data pertanian, semua potensi bisa kita lihat dari sini," ujarnya.

Melalui AWR, data seperti pasokan pupuk hingga luas lahan baku sawah bisa terus diperbaharui melalui citra satelit.

Pembentukan AWR ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga seperti Kementerian ATR/BPN, BPPT, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

BERITA REKOMENDASI

Syahrul mengklaim, fasilitas AWR layaknya pusat kendali di Pentagon yang dimiliki Departemen Pertahanan Pemerintah Amerika Serikat (AS). "Jadi, ruangan kami ini sama dengan ruang Pentagon di AS, kami bisa perang dari sini," kata dia.

Baca: Tempo Luruskan Pemberitaan Miring soal Proyek Gula Kementan

Kepala BPPT Hammam Riza menyambut baik terobosan ini. Menurutnya, ini langkah konkret penerapan teknologi yang diimplementasikan ke sektor pertanian.

"Ini merupakan sebuah terobosan teknologi dalam upaya menerapkan teknologi informasi di bidang pertanian," ujar Hammam.

Ia menekankan, fasilitas ini akan disempurnakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) sejalan dengan tantangan yang dihadapi saat ini.

"Kami ingin memperkuat AWR dengan Artificial Intelligence dan Internet of Things, sehingga seluruh tahapan vegetasi dari berbagai komoditas pertanian dapat bergerak mengadopsi industri 4.0," kata Hammam.


Dia optimis penggabungan AI dan agricultural intelligence melalui AWR ini akan menjadi inovasi baru di bidang teknologi khusus pertanian.

"Dengan menggabungkan AI dengan agricultural intelligence, maka menjadi AI kuadrat. Ini akan menjadi terobosan," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas