Jiwasraya Di-reject dari Holding BUMN Asuransi karena Inves di Saham Gorengan
"Produk JS Saving Plan berinvestasi ke saham gorengan. Itu akan dipantau dan ada kebijakan baru dari holding," kata Kartika.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TT Asuransi Jiwasraya tidak dimasukkan ke dalam holding BUMN sektor jasa asuransi akibat memiliki track record buruk dalam investasinya di saham gorengan.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Kementerian BUMN kini fokus melakukan transformasi terhadap model bisnis Jiwasraya ketimbang jadi bagian Holding Asuransi.
"Kalau Jiwasraya, (kita punya) transformasi yang kita rencanakan. Kita punya asuransi banyak, termasuk yang anak perusahaan, harapan kita BUMN bidang asuransi punya holding yang memperkuat transformasi dari sisi keuangan khususnya," ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Baca: Wamen BUMN Akui Klaim JS Saving Plan Rp 16 Triliun Hampir Seluruhnya Akan Jatuh Tempo
PIhaknya juga melakukan transformasi di bidang manajemen risiko, pengelolaan investasi dan dari produk-produknya supaya kedepan tidak terulang lagi produk seperti JS Saving Plan.
"Produk JS Saving Plan berinvestasi ke saham gorengan. Itu akan dipantau dan ada kebijakan baru dari holding," kata Kartika.
Nantinya, Kartika menambahkan, ada fungsi untuk mengatur portofolio investasi, manajemen risik, dan kepatuhan untuk hindari masalah seperti ini.
"Kita juga ingin bisnis assuransi kedepan semakin baik supaya asuransi BUMN bisa bersaing dengan asuransi asing," ujarnya.