Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jepang Keluhkan Diskriminasi soal Corona kepada Warganya di RI, Ini Kata Gobel

Rachmat memahami, kekhawatiran Pemerintah Jepang, karena tindakan itu bukan saja membuat warga Jepang yang ada di Indonesia tidak nyaman

Editor: Sanusi
zoom-in Jepang Keluhkan Diskriminasi soal Corona kepada Warganya di RI, Ini Kata Gobel
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas memantau penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta Pusat, Senin (9/3/2020). Posko COVID-19 DKI Jakarta sudah dihubungi oleh 3.580 orang dan dari jumlah itu ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan (ODP) dan 56 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Bidang Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel menanggapi sikap Duta Besar Jepang Masafumi Ishii yang meminta, agar warga negara Jepang di Indonesia tidak didiskriminasi sehubungan dengan kasus virus korona (Covid-19).

Rachmat memahami, kekhawatiran Pemerintah Jepang, karena tindakan itu bukan saja membuat warga Jepang yang ada di Indonesia tidak nyaman, tetapi juga menjadi terganggu psikoligisnya.

Oleh sebab itu, pihaknya merespon positif atas reaksi cepat yang ditunjukkan Pemerintah Indonesia, melalui Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian.

Baca: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Potensi Tinggi Risiko Virus Corona, PT KAI: Terjadi di Semua Area

Baca: Persebaya vs Persipura Liga 1 2020, Aji Santoso Enggan Remehkan Mutiara Hitam

Melalui KSP pemerintah menegaskan, tidak ada tindakan diskriminatif, karena Jepang adalah negara sahabat Indonesia dalam memerangi korona. Diskriminasi sesuatu yang tidak dibenarkan, karena Indonesia tidak boleh terjebak pada stigmatisasi

“Saya yakin pernyataan itu merupakan komitmen pemerintah Indonesia, tidak saja kepada warga Jepang, tetapi juga kepada warga negara asing lainnya yang berada di Indonesia. Saya berharap itu benar-benar dilaksanakan,” tegas Gobel dalam keterangannya, Rabu (11/3).

Ia berharap jangan sampai pada warga negara asing yang satu bisa bebas beraktivitas, namun pada warga asing tertentu lainnya seperti Jepang dibatasi. Terlebih dia bilang Jepang selama ini merupakan negara sahabat dan salah satu mitra terbesar Indonesia.

Mitra atau kerja sama ini kata Gobel tidak hanya sebatas pada bidang industri, perdagangan, dan jasa semata, tetapi juga dalam pengembangan dan alih teknologi, serta dukungan peningkatan sumber daya manusia.

Berita Rekomendasi

“Kita memang harus arif dan bijak menanggapi respon pemerintah Jepang. Kekhawatiran mereka sangat bisa dipahami demi kenyamanan warga negara Jepang untuk melakukan aktivitas secara baik,” ujar Gobel.

“Sebab mereka yang saat ini melakukan aktivitas tentunya dalam kondisi sehat dan sudah pasti dibekali pengetahuan yang cukup oleh pemerintahnya untuk menghindari semua dampak akibat korona,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, dia meminta semua pihak bisa bersikap waspada tanpa sikap diskriminatif kepada seluruh warga dunia yang kini tengah berada di Indonesia. Apakah itu mereka warga negara dari negara-negara Asia, Eropa maupun Amerika Serikat.

“Indonesia maupun Jepang sama-sama memiliki kepentingan yang besar dalam segala bidang. Mereka juga selama ini telah terlibat membantu menangani warga negara kita yang terkena corona saat berada di Jepang, sebelum di evakuasi,” tegas Gobel.

Gobel juga meminta agar langkah protokol maupun penanganan soal kasus virus Covid-19 oleh Pemerintah dan lembaga terkait, bisa dieleminir semaksimal mungkin. Bahkan standar prosedur penanganan kasus yang sehat, suspek, maupun positif korona bisa diselesaikan cepat dengan sistem kerja yang komprehensif.

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Jepang keluhkan diskriminasi soal corona kepada warganya di Indonesia, ini kata Gobel

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas