BPTJ Menyeru, Bijaklah Menggunakan Transportasi Umum Saat Ada Pandemi Corona
Jika ada hal yang memaksa masyarakat beraktivitas di luar, BPTJ mengimbau agar warga mematuhi protokol kesehatan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transprtasi Jabodetabek (BPTJ), meminta masyarakat agar bijak menggunakan transportasi.
Kepala BPTJ, Polana B. Pramesti, mengatakan untuk masyarakat bila tidak ada kepentingan mendesak agar tidak berpergian menggunakan transportasi umum atau pribadi.
"Meskipun hingga saat ini di Jabodetabek, angkutan umum massal masih beroperasi dengan dilakukan pembatasan baik dari sisi jadwal maupun jumlah penumpang," kata Polana, Selasa (14/4/2020).
Dia menegaskan, kapasitas transportasi yang sudah dibatasi tersebut tentu tidak akan cukup, apabila masyarakat masih banyak melakukan pergerakan dan aktifitas seperti hari-hari normal.
BPTJ meminta masyarakat sebisa mungkin mematuhi himbauan untuk tinggal di rumah, untuk eskalasi penyebaran Covid yang terus meningkat dan meluas.
Baca: Ini Dia Empat Pilihan Aplikasi Meeting Online Gratisan Tanpa Perlu Registrasi, Mau?
“Saat ini kita semua bisa berperan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah,” seru Polana.
Baca: Mengenal Teknologi Canggih Kamera Ultra Vision Leica di Huawei P40 Pro yang Meluncur Hari Ini
Polana menjelaskan, jika ada hal yang memaksa masyarakat beraktivitas di luar, BPTJ mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca: Beli Aneka Sembako Kini Bisa Lewat Gofood
Selain itu, Polana juga mengajak masyarakat untuk berjalan kaki dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor selagi memungkinkan.
“Sekali lagi, jika memang terpaksa harus keluar rumah untuk jarak yang masih terjangkau, jalan kaki sangat bermanfaat untuk kesehatan apalagi saat ini polusi udara di Jabodetabek menurun drastis yang secara tidak langsung akan menguntungkan bagi kita saat berjalan kaki,” kata Polana.
“Khusus untuk wilayah Jabodetabek, Saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam bertransportasi, dan tidak berpolemik tentang boleh tidak sepeda motor mengangkut penumpang, mengingat masih banyak alternatif moda transportasi lain yang bisa digunakan," lanjut Polana.