Sempat Tantang Debat, Ini Tanggapan Ekonom Bhima Yudhistira Atas Mundurnya CEO Ruangguru
Bhima memberikan tanggapan yang dia tuangkan dalam empat poin pernyataan di akunnya di media sosial, Selasa malam, 21 April 2020.
Penulis: Choirul Arifin
Ketiga, dibandingkan memberikan pelatihan online, lebih baik Pemerintah memberikan subsidi internet selama 3-5 bulan kepada seluruh rakyat Indonesia sehingga masyarakat bisa mengakses konten pelatihan serupa di Youtube dan platform gratis lainnya.
Baca: Cerita di Balik Mundurnya Belva Devara dari Posisi Stafsus Presiden
3. Saya berharap Staff Khusus Milenial lainnya yang memiliki konflik kepentingan antara bisnis dan jabatan publik untuk mengikuti jejak Belva, yakni memilih salah satunya tetap menjadi Staffsus atau profesional melanjutkan bisnis startupnya.
Baca: Di Balik Polemiknya, Ruangguru Adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing Asal Singapura
Perjalanan karier kawan-kawan Millenial masih cukup panjang, dan generasi milenial yang jumlahnya 90 juta orang di Republik ini akan mengawasi setiap langkah kawan-kawan.
Maka jagalah amanah ini dengan sebaik-baiknya. Kalian adalah harapan sekaligus contoh bagi rakyat Indonesia.
4. Karena posisi Belva sudah tidak lagi menjadi Staff Khusus, maka berakhirlah undangan debat yang saya ajukan.
Saya tidak memiliki masalah dengan Belva secara personal, melainkan hanya ingin mengajak bertukar pandangan terkait posisinya sebagai Staff Khusus Presiden.
Belva mengumumkan sendiri pengunduran dirinya dari posisi Staf Khusus Presiden melalui sebuah postingan di akun Instagram, Selasa, 21 April 2020.
Dia juga sudah menyampaikan surat pengunduran dirinya dari posisi staf khusus kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden Jokowi pada tanggal 17 April 2020.
Dalam pernyataannya, Belva mengatakan, dia mengambil keputusan mundur karena tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisinya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan.
Keterlibatan Ruangguru di program Kartu Prakerja disorot karena salah satu pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara, saat ini menjadi salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo.
Posisi Belva sebagai “pejabat publik” dan keterlibatan Ruangguru di proyek pemerintah tersebut dinilai berbau konflik kepentingan.
Secara umum, program Kartu Prakerja adalah program subsidi dari pemerintah bagi kalangan pencari kerja maupun korban PHK.
Setiap pemilik Kartu Prakerja akan mendapatkan total manfaat dana senilai Rp 3,55 juta.
Program ini akan menyasar sekitar 5,6 juta penerima. Alhasil, total dana yang akan diguyur melalui subsidi Kartu Prakerja mencapai Rp 19,88 triliun.