Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hingga April 2020, BNI Relaksasi Kredit hingga Rp 69 Triliun

Memasuki April 2020, realisasi pinjaman yang direstrukturisasi meningkat signifikan menjadi Rp 69 triliun, dengan total 103.447 debitur

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Hingga April 2020, BNI Relaksasi Kredit hingga Rp 69 Triliun
TRIBUN/HO
Petugas Kantor BNI Cabang Seoul, Korea Selatan, melayani nasabah pada hari ke 3 setelah lebaran, Jumat (7/6/2019). 

Mulai dari penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu kredit, penundaan pembayaran angsuran pokok hingga kombinasi dari bentuk restrukturisasinya.

Perseroan telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,25 triliun pada kuartal I 2020.

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 4,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2019 yang mencapai Rp 4,08 triliun.

Pada akhir kuartal I 2020, BNI masih mampu menumbuhkan pinjaman sebesar 11,2 persen year on year dari Rp 521,35 triliun pada kuartal I 2019, menjadi Rp 579,60 triliun pada kuartal I 2020.

"Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2019, pinjaman tumbuh 4,1 persen year to date (ytd). Hal ini sejalan dengan strategi BNI yang sangat selektif dalam melakukan ekspansi di tengah Covid-19," tutur Putrama.

Peningkatan pinjaman ini ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yakni sebesar 10,04 persen year on year yaitu dari Rp 575,75 triliun pada kuartal I 2019 menjadi Rp 635,75 triliun pada kuartal I 2020.

"Dengan pertumbuhan DPK yang baik ini, BNI memiliki likuiditas yang sehat dimana rasio LDR (loan to deposit) BNI pada kuartal I 2020 tercatat sebesar 92,3 persen," tegas Putrama.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, perseroan melewati kuartal I 2020 dengan penuh tantangan karena pandemi virus corona (Covid-19) tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, namun juga menghambat perekonomian.

"Namun di tengah tantangan serius tersebut, BNI berhasil mencatatkan kinerja kuartal I (2020) yang stabil dan cukup dapat diandalkan sebagai bekal menjalankan bisnis hingga akhir tahun yang tidak akan mudah. Terutama pada penguatan likuiditas dan pengelolaan kualitas aset," pungkas Putrama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas