Untuk Selamatkan Ekonomi, Wakil Ketua Komisi XI DPR Dukung Pemberlakuan New Normal
Dari beberapa indikator, kondisi ekonomi Indonesia saat ini disebut cukup mengkhawatirkan.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi XI DPR RI menyatakan mendukung langkah pemerintah untuk menerapkan tatanan baru (new normal) di tengah pandemic Covid-19 agar kondisi ekonomi segera pulih.
Alasannya, perlambatan ekonomi akibat wabah corona (Covid-19) kian hari kian mengkhawatirkan.
“Kita mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang segera menerapkan kondisi new normal di beberapa kota di Indonesia di mana prinsip utamanya adalah bersandingnya antara produktivitas masyarakat dengan keamanan dari wabah Covid-19,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).
Dia menjelaskan, dari beberapa indikator, kondisi ekonomi Indonesia saat ini memang cukup mengkhawatirkan.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pada triwulan pertama di tahun ini hanya mencapai 2,97% (yoy), melambat dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya yang mencapai 4,97% (yoy).
Baca: Penumpang Penerbangan Domestik Tujuan Bandara Soetta Kini Wajib Miliki SIKM
Dari sisi konsumsi rumah tangga pada triwulan I 2020 juga merosot signifikan hingga 2,84% (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan ke-IV 2019 yang mencapai 4,97% (yoy).
Baca: Anies Minta untuk Sementara Waktu Jangan ke Jakarta Dulu
“Investasi pada triwulan pertama tahun ini juga tumbuh melambat sebesar 1,7% (yoy). Kondisi ini terutama dipengaruhi pelambatan investasi bangunan,” katanya.
Baca: Jokowi Turunkan TNI dan Polri untuk Disiplinkan PSBB ke Warga di 25 Kabupaten/Kota Ini
Kondisi ini, kata Fathan diprediksi akan kian parah di triwulan ke II dan III tahun 2020 jika tidak ada langkah terobosan dari pemerintah.
Menurutnya menurunnya mobilitas masyarakat sebagai dampak penerapan langkah mitigasi penyebaran wabah Covid-19 ikut berpengaruh menurunkan berbagai indikator yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di tanah air.
Baca: Seperti Main Tebak-tebakan, Kebijakan Jokowi Soal Corona Dinilai Tidak Jelas
"Maka penerapan era new normal ini merupakan upaya untuk meningkatkan mobilitas masyarakat di satu sisi, dan di sisi lain menjaga agar protocol Kesehatan bisa berjalan secara ketat di lapangan,” katanya.
Politikus PKB ini berharap semua pelaku ekonomi khususnya dan masyarakat umumnya bisa segera beradaptasi dengan kondisi new normal ini.
Protokol Kesehatan dasar seperti menjaga jarak, pemakaian masker, hingga cuci tangan harus bisa benar-benar diterapkan di berbagai sektor usaha.
“Pelaku usaha harus mematuhi protocol new normal misalnya mematuhi batasan maksimal kuota pengunjung di mall dan restoran, menerapkan jarak di antara pengunjung, hingga menyediakan hand sanitizer di titik-titik strategis."
"Pemilik pusat-pusat usaha juga harus memastikan karyawan mereka juga menerapkan protocol Kesehatan dasar di tempat mereka bekerja,” katanya.
Presiden Jokowi hari ini melakukan pengecekan sejumlah lokasi untuk penerapan kondisi new normal di antaranya stasiun MRT di Jakarta dan pusat perbelanjaan Sumarecon Mall di Bekasi.
Jokowi memastikan akan segera memulai langkah agar produktivitas dan keamanan masyarakat terhadap Covid-19 bisa berjalan bersama.
Pemerintah akan melibatkan aparat TNI dan Polri untuk menjaga tingkat kedisplinan warga dalam menerapkan protocol Kesehatan.
“Kita ingin TNI-Polri ada di setiap keramaian untuk mendisplinkan masyarakat untuk mengikuti protocol Kesehatan yang disepakati dalam PSBB. Kita ingin tetap produktif dan aman Covid-19,” ujarnya.