Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pendapatan Naik 8,18 Persen, TMAS Raup Laba Rp 100 Miliar

Pada 2019, Perseroan juga berhasil membukukan laba dari selisih kurs sekitar Rp 37,60 miliar

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pendapatan Naik 8,18 Persen, TMAS Raup Laba Rp 100 Miliar
Kontan/Carolus Agus Waluyo
LUSTRASI. Direktur Utama PT Pelayaran tempuran Emas Tbk Sutikno Khusumo (tengah) memebrikan papran saat RUPS di Jakarta, Rabu (19/6). PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk atau Temas Line mencatatkan laba bersih pada kuartal I-2019 sebesar Rp 42,32 miliar, naik 25% dari p 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk atau Temas Line  mencacatkan laba sebesar Rp 100 miliar atau naik 188 persen dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada entitas induk di tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 34,48 miliar. 

Peningkatan laba bersih perseroan berkode 'TMAS' ini seiring dengan naiknya pendapatan jasa perseroan sebesar 8,18%  menjadi Rp 2,51 triliun pada 2019 dibandingkan pada periode sama tahun lalu yakni sebesar Rp 2,32 triliun.

"Di lain sisi, Perseroan mampu melakukan efisiensi yang tercermin dari beban jasa TMAS  yang hanya naik 2,87% dari Rp 2,09 triliun pada 2018 menjadi Rp 2,15 triliun di akhir 2019," kata Ganny Zheng – Direktur Keuangan TMAS saat RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa secara daring yang diikuti Tribunnews.com, Kamis (25/6/2020).

Dengan demikian, TMAS mampu membukukan laba kotor sebesar Rp 365,34 miliar atau meningkat 60,09% dibandingkan tahun 2018 yakni sebesar Rp 228,20 miliar.

Pada 2019, Perseroan juga berhasil membukukan laba dari selisih kurs sekitar Rp 37,60 miliar.

Baca: Kapal Perang Jepang dan AS Unjuk Kebolehan dengan Latihan Bersama di Laut China Selatan

Padahal di akhir tahun 2018, Perseroan alami kerugian selisih kurs mencapai Rp 20,52 miliar.

Hingga akhir 2019, TMAS mencatat jumlah total aset sebesar Rp 3,26 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 15,19% ketimbang total aset pada tahun 2018 sebesar Rp 2,83 triliun.

Berita Rekomendasi

Sutikno Khusumo,  Direktur Utama PT TEMAS Tbk mengatakan, perseroan sepanjang tahun 2019 telah melakukan langkah-langkah strategis guna  mengembangkan bisnis angkutan barang via laut ini, seperti dalam bidang IT, Direksi Perseroan telah mengangkat Direktur Baru bidang IT.

Hal ini, untuk menjawab tantangan di era digital serta  wujud komitmen TMAS dalam  mensupport bisnis dan operasional Perseroan terutama meningkatkan volume angkutan kontainer.

"Tidak hanya itu, kamipun telah  mengembangkan bisnis anak-anak usaha Perseroan  melalui Temas Port, Temas Shipping, dan Temas Depot,” katanya.

Baca: Sri Mulyani Hingga Duniatex Warnai Hijaunya Pasar Saham Hari Ini

Lebih lanjut dikatakan, pada tahun 2019 lalu, manajemen TMAS telah melakukan re-branding dengan perubahan logo dan nama  perusahaan dari PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk menjadi PT TEMAS Tbk.

Di tengah Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia, Perseroan dalam salah satu mata acara RUPS Tahunan adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2019.

Dimana Perseroan menetapkan sebanyak 20% dari total laba bersih, yaitu sebesar kurang lebih Rp 20 miliar akan disisihkan sebagai dividen atau sebesar Rp 3.6 per lembar saham. Sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan.

 Guna menjaga kepercayaan pelanggan dari sisi ketepatan waktu serta daya angkut kargo, Perseroan terus memperbesar kapasitasnya dengan melakukan terobosan transformasi digital dalam mengantisipasi daya saing di era 4.0 ini.

Baca: Jeritan Minta Tolong Warga Rohingnya dari Atas Kapal yang Terombang-ambing di Laut Aceh Utara

Untuk itu, Perseroan telah merekrut SDM yang handal dan profesional serta mengangkat Direktur Baru di bidang Teknologi Informasi.

Seng Eng Iskandar – Direktur TEMAS Tbk yang membidangi Teknologi Informasi mengatakan, perseroan dalam meningkatkan daya saing dan pencapaian kinerja, siap untuk melakukan transformasi digital mulai tahun 2020 ini.

"Apalagi TEMAS telah menjangkau destinasi ke sekitar 80 pelabuhan tujuan kota-kota di Indonesia dan merupakan captive market yang sangat besar ke depannya," katanya.

Perseroan tetap mempertahankan armada maupun unit kontainer dan alat-alat pendukung yang ada bahkan, i samping adanya peremajaan armada.

Perseroan pada tahun 2019 sebenarnya telah melakukan transaksi pembelian kapal, namun baru tiba di awal tahun 2020 dan menyesuaikan dengan kebutuhan Perseroan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas