Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengunjung Mal Sepi, APPBI: Masih Masa Paceklik

Sejak dibuka kembali pusat perbelanjaan mal Senin (15/6/2020), belum banyak pengunjung yang datang

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengunjung Mal Sepi, APPBI: Masih Masa Paceklik
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pengunjung jaga jarak saat akan naik eskalator di pusat perbelanjaan Bandung Indah Plaza (BIP), Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (15/6/2020). Wali Kota Bandung mengatakan, kepada mal yang sudah kembali beroperasi atau buka untuk menerapkan protokol kesehatan maksimal guna mencegah Covid-19, sementara pihaknya tidak segan-segan akan menutup kembali mal yang ketahuan melanggar. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak dibuka kembali pusat perbelanjaan mal Senin (15/6/2020), belum banyak pengunjung yang datang seperti saat normal.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan mengatakan sudah menduga hal tersebut karena perlu waktu adaptasi masyarakat dengan era new normal.

"Kalau kita lihat dari awal pengunjung 20 persen sekarang naik menjadi 40 persen," kata Stefanus dalam diskusi virtual, Kamis (25/6/2020).

Menurutnya, kondisi pengunjung sepi juga faktor pasca lebaran di mana belum banyak orang melakukan aktivitas belanja sekunder ataupun tersier.

"Kita lihat history-nya tahun lalu. memang setelah lebaran itu masa paceklik. Jadi jangan berharap terlalu banyak, hasil sekarang pun sudah bagus yang penting ada kita mulai roda ekonomi bergerak," sambung Stefanus.

Dia mengatakan dibukanya kembali ritel modern juga membuat karyawan kembali memeroleh gaji, supplier pun mulai lagi memasukan barang ke toko.

Berita Rekomendasi

"Yang perlu ditegaskan bahwa datang ke mal aman, dan menyenangkan sekali. Optimismenya harus tetap ada," tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bahwa roda ekonomi pembukaan mal yang tidak seratus persen dan okupansi yang dibatasi adalah langkah untuk menghindari PHK massal.

"Saat ini sudah waktunya dibuka, memang sudah sejak 15 Juni. Perekonomian ini harus jalan salah satunya dengan membuka ritel modern dengan mengedepankan protokol kesehatan. Kita harus lakukan semua ini," ujar Agus.

Menurutnya, sudah banyak masyarakat yang jenuh bekerja dari rumah, belajar dari rumah, apapun dari rumah.

Dia menilai datang ke mal bisa menjadi satu di antara opi melepas kebosanan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas