Analis: Pemerintah Harus Kejar Pertumbuhan Ekonomi
kalau faktor penghambat ekonomi untuk tumbuh adalah dari sisi konsumsi masyarakat maka pemerintah harus memberikan insentif lagi.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib ekonomi Indonesia pada dua kuartal kedepan yakni II dan III menjadi krusial untuk dapat tumbuh.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, jika pada dua kuartal itu ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh, maka terhindar dari jurang resesi dan pertumbuhan negatif hingga akhir tahun akibat pandemi Covid-19.
"Itu mungkin menyangkut performa keseluruhan satu tahun. Kalau tidak dikejar dua kuartal, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terlihat anjlok dalam," ujarnya kepada Tribunnews, Jumat (10/7/2020).
Baca: Analis: UMKM Harus Dapat Perhatian Supaya Jokowi Tak Resah soal Ekonomi
Menurutnya, kalau faktor penghambat ekonomi untuk tumbuh adalah dari sisi konsumsi masyarakat maka pemerintah harus memberikan insentif lagi.
"Konsumsi yang mendukung pertumbuhan ekonomi anjlok (kuartal I). Pemerintah harus masuk untuk memberikan insentif dan meningkatkan konsumsi," kata Ariston.
Sementara cara meningkatkan konsumsi, lanjut Ariston, yakni belanja pemerintah harus segera dikeluarkan dengan tepat sasaran.
Selain itu, juga dibutuhkan adanya insentif lainnya yang lebih besar untuk mendorong sektor usaha dari mulai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga pelaku usaha skala besar.
"Iya dua-duanya perlu insentif. Banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya ke UMKM dan juga perusahaan besar," pungkasnya.