Siap Cetak Wirausaha Baru, Kemenperin Lanjutkan Program Santripreneur di Pondok Pesantren
Gati Wibawaningsih menyampaikan santri-santri diharapkan mendukung perubahan atau menjadi agen of development dari wirausaha.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
![Siap Cetak Wirausaha Baru, Kemenperin Lanjutkan Program Santripreneur di Pondok Pesantren](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gati-wibawaningsih-ikma-kemenperin.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian melanjutkan program penumbuhan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren.
Direktur Jenderal IKMA, Gati Wibawaningsih menyampaikan santri-santri diharapkan mendukung perubahan atau menjadi agen of development dari wirausaha.
"Pondok pesantren tidak hanya lembaga pendidikan agama dan moralitas tapi sudah sampai ke wirausaha atau dikenal santripreneur. Pondok pesantren memiliki potensi strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional," ucap Gati dalam peresmian program penumbuhan wirausaha baru di ponpes, Senin (3/8/2020).
Baca: Kemenperin: Pandemi Covid-19 Jadi Peluang UKM Penuhi Kebutuhan dalam Negeri
Baca: Ini Jurus Kemenperin Genjot Pertumbuhan Industri Sektor Kriya dan Fesyen di Tengah Pandemi
Gati menyampaikan bahwa banyak pondok pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan di luar pesantren.
"Catatan Kementerian Agama ada 28 ribuan pondok pesantren yang tersebar di seluruh provinsi dengan total santrinya mencapai 4,2 juta. Program penumbuhan wirausaha baru ini menjadi penting dalam menyokong pertumbuhan ekonomi RI," paparnya.
Adapun dalam program penumbuhan wirausaha baru, Kemenperin menyiapkan bimbingan teknis dan fasilitasi mesin industri.
"Kami berikan fasilitas mesin industri untuk pondok pesantren dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan bagi pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru pada pondok pesantren," katanya.
Adapun fasilitas mesin atau peralatan produksi tersebut antara lain di bidang olahan pangan dan minuman, perbengkelan roda dua, kerajinan boneka dan kain perca, konveksi busana muslim dan seragam, daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair, Kosmetik dan Home-Care, dan Paving Block.
Implementasi program di lingkungan pondok pesantren (santripreneur) tahun anggaran 2020 yang dilaksanakan oleh Ditjen IKMA bekerjasama dengan delapan pondok pesantren.
Di antaranya Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Pondok Pesantren An Nur II Al Mutadlo, Pondok Pesantren Al Iman, Pondok Pesantren Nuril Anwar, Pondok Pesantren Azzahro', Pondok Pesantren Al Minhaj, Pondok Pesantren Askhabul Kahfi dan Pondok Pesantren Sholihiyyah.
Sebelumnya, program santri berindustri sudah berlangsung sejak 2017 sehingga program santripreneur ini telah membina 75 ponpes dengan jumlah santri mencapai 9.988 santri.
"Tahun ini targetkan minimal 10 ribu tapi kayanya akan lebih dari itu," beber Gati.