Kredit Perbankan Tetap Tumbuh di Masa Pandemi
Penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23 persen yoy menjadi Rp 585,3 triliun dibandingkan Juni 2019.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNBEWS.COM, JAKARTA - Bank Mandiri mengungkap laju penyaluran kredit Bank Mandiri meningkat 4,38 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 871,7 triliun pada paruh pertama tahun 2020.
Dari capaian tersebut secara bank only, laju penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23 persen yoy menjadi Rp 585,3 triliun dibandingkan Juni 2019, yang terdiri atas kredit modal kerja sebesar Rp 306,4 triliun dan kredit investasi sebesar Rp 279 triliun.
Sementara kredit konsumsi tumbuh 3,56 persen yoy menjadi Rp 169,5 triliun yang diperlukan untuk mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dalam struktur Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional.
Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak Covid-19 untuk mengembalikan kapasitas produksi yang sempat menurun akibat pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi yang diberlakukan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Baca: Bank Mandiri Kuasai Pasar Kredit Sindikasi di Indonesia
"Dengan telah dilonggarkannya kebijakan pembatasan ini, kami berharap apa yang kami lakukan dapat ikut memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia dan mengembalikan optimisme Bangsa Indonesia untuk bangkit dari krisis akibat pandemi coronavirus," tutur Royke, Rabu (19/8/2020).
Baca: The Sanctuary Collection Sentul Gandeng Bank Mandiri untuk Pembiayaan KPR
Selain itu, partisipasi lain Bank Mandiri dalam mendukung pemulihan ekonomi Indonesia juga terlihat penyaluran kredit yang bersumber dari penempatan uang negara di bank-bank Himbara untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.104/2020.
Dari penempatan sebesar Rp 10 triliun, Bank Mandiri optimis mampu menyalurkan kredit hingga Rp 30 triliun yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
"Adapun realisasi penyaluran kredit PEN per tanggal 13 Agustus 2020 telah mencapai Rp 26,9 triliun kepada 50.596 debitur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.828 debitur atau 66,9 persen diantaranya merupakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," terangnya.
Dalam penyalurannya, Mandiri tidak hanya menyasar debitur eksisting, namun juga debitur baru.
"Bahkan dapat kami sampaikan bahwa seluruh debitur penerima pembiayaan PEN untuk segmen KUR merupakan debitur baru," kata Royke.
Secara keseluruhan, penyaluran KUR Bank Mandiri sampai dengan Juni 2020 telah mencapai Rp 7,03 triliun atau 39,7 persen dari target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp 17,7 triliun, dengan jumlah penerima sebanyak 84.500 debitur.
Dengan demikian, outstanding KUR Bank Mandiri sejak tahun 2015 hingga saat ini mencapai Rp 31,5 triliun kepada 1,65 juta debitur.
"Kami juga telah mensosialikan ke 1.748 jaringan Mandiri mikro di seluruh Indonesia terkait kebijakan KUR nol persen bagi Ibu Rumah Tangga dan pegawai yang PHK untuk memulai usaha," jelas Royke.
Di samping itu, Bank Mandiri juga telah merestrukturisasi kredit 324.085 debitur UMKM dengan nilai outstanding Rp 32,6 triliun per 13 Agustus 2020 untuk mendukung keberlangsungan usaha.
Secara keseluruhan, total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp 119,3 triliun dari 545.692 debitur.
Adapun skema restrukturisasi yang diberikan adalah penundaan pembayaran tagihan serta pembebasan bunga.