Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelaku Ekonomi Kreatif Diajak Gunakan Batik di Setiap Karyanya

Keunikan batik yang terletak pada motif dan warna tiap daerah dapat dikolaborasikan dengan fesyen dan desain interior

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pelaku Ekonomi Kreatif Diajak Gunakan Batik di Setiap Karyanya
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
IlustrasiK - Sejumlah ibu-ibu PKK RT 02/RW 04 Kelurahan Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang antusias mengikuti proses belajar membatik di Rumah Batik IDENTIX Mangunsari Kota Semarang bersama R. Bambang Sumardiono dari Yogyakarta, Sabtu (22/08/20). Diharapkan kegiatan ini bisa mengajak ibu-ibu di Mangunsari lebih mencintai batik dan bisa bergerak bersama untuk menumbukkan UMKM di Kota Semarang dan Jawa Tengah. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk selalu menggunakan batik sebagai materi dalam setiap karya termasuk di bidang fesyen, kriya, dan interior.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya dalam acara Virtual Talkshow Obrolan Tentang Batik (OTENTIK): “Batik Representasi Indonesia Untuk Fesyen, Kriya, dan Interior", Kamis (27/8/2020).

Baca: Batik Diklaim Berasal dari China, Netizen Indonesia Ribut

Dia menjelaskan keunikan batik yang terletak pada motif dan warna tiap daerah dapat dikolaborasikan dengan fesyen dan desain interior.

"Hal tersebut pun dapat dijadikan inovasi untuk mendukung roda perekonomian di Indonesia yang terdampak Covid-19. Meskipun kita punya batik ini sudah dikenal di seluruh dunia, tapi kita harus coba mempertahankan dan menyebarluaskan dalam fase pandemi ini," katanya.

Baca: Filosofi Pantang Menyerah dalam Sepatu Produk Lokal yang Bermotif Batik

Wisnu menambahkan, bahwa parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior juga harus didukung dengan kompetensi dan sertifikasi agar karya yang dihasilkan pun berkualitas serta memiliki nilai jual tinggi.

Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muhammad Ricky Fauziyani menambahkan bahwa Kemenparekraf akan memfasilitasi para pelaku parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior untuk mendapat skema pembelajaran untuk menunjang kemampuan.

Baca: Ciptakan Batik Corona di Tengah Pandemi, Alpha Febela: Pelaku Industri Tak Boleh Berpangku Tangan

Berita Rekomendasi

"Jadi nanti kita juga akan membuat satu skema satu pembelajaran dan itu sifatnya gratis," jelas Ricky.

Manajer Pemasaran Lembaga Sertifikasi Profesi Batik Rahayu Sulistyowati berharap di masa pandemi Covid-19 ini kain batik bisa terus dikolaborasikan dengan subsektor fesyen hingga desain interior untuk menghasilkan inovasi baru untuk diterima oleh masyarakat.

"Dengan selembar kain yang berkualitas lalu kita kolaborasikan dengan fesyen akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Dari kolaborasi ini, kami membutuhkan dukungan pemerintah dalam kaitannya dengan market," ujar Rahayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas