Pelaku Ekonomi Kreatif Diajak Gunakan Batik di Setiap Karyanya
Keunikan batik yang terletak pada motif dan warna tiap daerah dapat dikolaborasikan dengan fesyen dan desain interior
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
![Pelaku Ekonomi Kreatif Diajak Gunakan Batik di Setiap Karyanya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sejumlah-ibu-ibu-pkk-belajar-membatik_20200822_171639.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak pelaku ekonomi kreatif untuk selalu menggunakan batik sebagai materi dalam setiap karya termasuk di bidang fesyen, kriya, dan interior.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya dalam acara Virtual Talkshow Obrolan Tentang Batik (OTENTIK): “Batik Representasi Indonesia Untuk Fesyen, Kriya, dan Interior", Kamis (27/8/2020).
Baca: Batik Diklaim Berasal dari China, Netizen Indonesia Ribut
Dia menjelaskan keunikan batik yang terletak pada motif dan warna tiap daerah dapat dikolaborasikan dengan fesyen dan desain interior.
"Hal tersebut pun dapat dijadikan inovasi untuk mendukung roda perekonomian di Indonesia yang terdampak Covid-19. Meskipun kita punya batik ini sudah dikenal di seluruh dunia, tapi kita harus coba mempertahankan dan menyebarluaskan dalam fase pandemi ini," katanya.
Baca: Filosofi Pantang Menyerah dalam Sepatu Produk Lokal yang Bermotif Batik
Wisnu menambahkan, bahwa parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior juga harus didukung dengan kompetensi dan sertifikasi agar karya yang dihasilkan pun berkualitas serta memiliki nilai jual tinggi.
Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif Muhammad Ricky Fauziyani menambahkan bahwa Kemenparekraf akan memfasilitasi para pelaku parekraf di bidang kriya, fesyen, dan desain interior untuk mendapat skema pembelajaran untuk menunjang kemampuan.
Baca: Ciptakan Batik Corona di Tengah Pandemi, Alpha Febela: Pelaku Industri Tak Boleh Berpangku Tangan
"Jadi nanti kita juga akan membuat satu skema satu pembelajaran dan itu sifatnya gratis," jelas Ricky.
Manajer Pemasaran Lembaga Sertifikasi Profesi Batik Rahayu Sulistyowati berharap di masa pandemi Covid-19 ini kain batik bisa terus dikolaborasikan dengan subsektor fesyen hingga desain interior untuk menghasilkan inovasi baru untuk diterima oleh masyarakat.
"Dengan selembar kain yang berkualitas lalu kita kolaborasikan dengan fesyen akan menghasilkan sesuatu yang bagus. Dari kolaborasi ini, kami membutuhkan dukungan pemerintah dalam kaitannya dengan market," ujar Rahayu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.