Dibuka Menguat, Rupiah Berada di Level Rp 14.645 per Dolar AS, Berikut Alasannya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat ke Rp 14.645 per dolar AS atau naik 1,05% pada Selasa (6/10/2020).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat ke Rp 14.645 per dolar AS pada Selasa (6/10/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah naik 1,05% dari penutupan Senin (5/10/2020), yakni Rp 14.800 per dolar AS.
Diprediksi, penguatan kurs rupiah yang terjadi di awal pekan bisa berlanjut pada hari ini.
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terutama akibat tekanan yang menerpa nilai tukar dolar AS.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, penguatan kurs rupiah berpeluang kembali berlanjut pada perdagangan Selasa (6/10/2020).
"Sentimen terkait positifnya Donald Trump masih jadi sentimen penggerak dalam jangka pendek ke depan."
"Pasar saat ini cukup menjauhi dolar AS yang tercermin dari pelemahan dolar AS secara merata terhadap seluruh mata uang,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Senin (5/10/2020).
Dilansir Kontan.co.id, rupiah memimpin penguatan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.
Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,53%, yuan China menguat 0,36%, won Korea menguat 0,24%, ringgit Malaysia menguat 0,10%, dan pesso Filipina menguat 0,10%.
Kemudian, dolar Singapura menguat 0,07%, yen Jepang menguat 0,04%, baht Thailand menguat 0,02% dan dolar Hong Kong menguat 0,001%.
Sementara itu rupee India melemah 0,20% terhadap dolar AS.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ada di 93,42, turun dari sehari sebelumnya yang ada di 93,51.
Baca: Analis: RUU Cipta Kerja Bisa Bikin Rupiah Menguat di Tengah Panasnya Politik AS
Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.712 per dolar AS.
Sementara Bank Central Asia (BCA) mematok kurs jual pada Rp 14.730 per dolar AS.