Ini Target Satu Dekade Grup APRIL di Bidang Keberlanjutan
Perusahaan juga berkomitmen untuk mendorong konsep sirkularitas dalam bisnis serta menggunakan daur ulang tekstil sebagai sumber serat alternatif
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Salah satu targetnya memerangi kemiskinan ekstrem dalam radius 50 km dari kegiatan operasional di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
Keempat, pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mengembangkan bisnis APRIL secara berkelanjutan melalui diversifikasi, sirkularitas, dan produksi yang bertanggungjawab.
“Sebagai perusahaan yang beroperasi di negara berkembang, komitmen untuk menjalankan
kegiatan usaha secara berkelanjutan sembari mendorong kemajuan bagi masyarakat menjadi semakin penting untuk dilakukan,” ungkap Presiden Direktur Grup APRIL, Praveen Singhavi.
Untuk memulai komitmen APRIL 2030, perusahaan ini melakukan diskusi lanjutan dengan Wildlife Conservation Society untuk mendukung perlindungan satwa liar dari perdagangan ilegal di Indonesia, termasuk spesies yang terancam punah.
Kerjasama ini memperkuat hubungan kemitraan bersama Fauna & Flora International yang telah lama dibangun di Restorasi Ekosistem Riau (RER).
Eco-Research Camp di Semenanjung Kampar, Riau juga telah dibangun sebagai tempat penelitian bagi akademisi dan ilmuwan nasional maupun internasional.
APRIL juga menjalin kemitraan dengan Science-Based Target Initiative (SBTi) dan akan bekerja sama untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains yang selaras dengan kriteria penetapan target SBTi.
Untuk mendukung pengurangan emisi karbon, APRIL berencana memasang panel surya berkapasitas 20MW di lokasi operasionalnya mulai tahun 2021 dan diharapkan rampung pada tahun 2025.
Instalasi ini akan menjadikan APRIL sebagai salah satu perusahaan swasta dengan panel surya terbesar di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, serta 31 persen pada 2050.
Grup APRIL juga memperluas komitmen konservasi dan restorasi hutan dengan menyisihkan dana dari tiap ton kayu yang digunakan dalam produksi untuk membiayai investasi di bidang lingkungan sebesar 10 juta USD per tahun.
Baca juga: COVID-19 dan Inovasi Terbaru dalam Industri Farmasi Indonesia
Sihol Aritonang, Direktur Utama Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit usaha APRIL mengatakan, tahun 2030, pihaknya menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem di sekitar wilayah operasional perusahaan di Pangkalan Kerinci, Riau, memperbaiki layanan kesehatan, kualitas pendidikan sekaligus mentransformasi bisnis kami demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi serangkaian komitmen keberlanjutan yang diluncurkan Grup APRIL yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor perhutanan.
"Kinerja baik ini diharapkan bisa di tingkatkan menjadi model pengelolaan industri kehutanan yang dapat dikembangkan oleh perusahaan swasta lainnya secara berkelanjutan sehingga dapat bersinergi dengan pemerintah, dan secara kumulatif dapat mendorong pencapaian target pembangunan ekonomi di Indonesia," kata Airlangga Hartarto di peluncuran komitmen APRIL 2030 secara virtual.
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan komitmen APRIL 2030 sejalan dengan aspirasi pemerintah agar pelaku swasta mendukung pembangunan berkelanjutan RPJMN 2020-2024, terutama terkait komitmen kelestarian lingkungan, sosial dan produksi.