Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom Indef Sebut Penduduk Miskin Akan Meningkat 10,5 Persen Tahun 2021, Ini Sebabnya

program PEN pemerintah tidak cukup kuat menahan laju penurunan konsumsi masyarakat khususnya pada masyarakat miskin

Editor: Sanusi
zoom-in Ekonom Indef Sebut Penduduk Miskin Akan Meningkat 10,5 Persen Tahun 2021, Ini Sebabnya
WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Deretan rumah kumuh di Bantaran Kali Ciliwung, Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin Indonesia meningkat sebanyak 1,63 juta orang dari September 2019 hingga Maret 2020. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Development on Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menilai program PEN pemerintah tidak cukup kuat menahan laju penurunan konsumsi masyarakat khususnya pada masyarakat miskin dan rentan miskin.

“2021 kami melihat penduduk miskin akan meningkat hingga double digit akibat lambatnya pemulihan ekonomi,” jelas Tauhid, Selasa (24/11).

Baca juga: Total Pengangguran di Indonesia Capai Angka 9,77 Juta Akibat Pandemi Covid-19, Ini Kata Sri Mulyani

Bahkan ia memperkirakan penduduk miskin akan mencapai 10,5 persen atau meningkat sekitar 1 juta orang miskin. Sehingga total penduduk miskin tahun 2021 diperkirakan akan naik sekitar 28,37 juta orang.

Baca juga: Terdampak Pandemi, INDEF Prediksi Orang Miskin Akan Bertambah di 2021

“Kita akhirnya akan kembali ke periode awal masa pemerintahan pak Presiden bahwa tembus lagi penduduk miskin di atas 10 persen,” tandasnya.

Tauhid juga mengatakan bahwa realisasi PEN hingga saat ini masih tergolong cukup rendah yakni hanya sekitar 55,5 persen per November. Padahal pemerintah menargetkan penyaluran PEN bisa mencapai 100 persen dalam waktu dua bulan lagi.

Menurutnya, penyaluran yang masih rendah ini terutama pada perlindungan sosial disebabkan oleh besaran dana bantuan maupun skema penyaluran tidak setara dengan kebutuhan yang diterima masyarakat untuk mendorong konsumsi.

Sehingga, Tauhid juga memperkirakan penyerapan PEN hingga akhir tahun 2020 hanya mencapai 67,8 persen. Sementara untuk program PEN tahun depan ia menilai desain yang disusun tidak membuat demand side yang bekerja secara optimal terutama pada perlindungan sosial.

Berita Rekomendasi

“Saya berharap bantuan sosial tahun depan tidak boleh turun karena pemulihan sesungguhnya masih berjalan lambat dan ini dibutuhkan untuk menciptakan permintaan perekonomian sekaligus mengurangi kemiskinan,” harapnya.

Seperti yang diketahui, anggaran program PEN tahun depan menjadi Rp 372,3 triliun dalam APBN 2021. Rinciannya yakni Pertama, anggaran kesehatan sebesar Rp 25,4 triliun. Kedua, perlindungan sosial Rp 110,2 triliun. Ketiga untuk sektoral, pemerintah daerah, dan Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 136,7 triliun.

Keempat, dukungan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rp 48,8 triliun. Kelima, pembiayaan korporasi Rp 14,9 triliun serya Keenam untuk insentif usaha dalam bentuk perpajakan senilai Rp 20,4 triliun.

Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Ekonom Indef menilai penduduk miskin akan meningkat 10,5% tahun 2021 karena ini

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas