Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pusat Penelitian Sovekon melaporkan, volume ekspor gandum Rusia ke pasar global pada tahun pertanian 2020-2021 yang dimulai pada 1 Juli lalu, akan mendekati rekor historis yang pernah diraih pada tahun panen 2017-2018.

Para ahli telah meningkatkan proyeksi pasokan gandum Rusia sebesar 1 juta ton atau 2,5 persen, menjadi 40,8 juta ton.

"Perkiraan ekspor gandum baru, sedikit di bawah level tertinggi sepanjang masa sebesar 40,9 juta ton yang pernah dicapai pada tahun pertanian 2017-2018," kata laporan tersebut.

Baca juga: Pacu Ekspor, Mentan Lepas Produk Turunan Jagung dan Gandum di Cilegon

Dikutip dari Russia Today, Kamis (26/11/2020), pasokan barley dan jagung diperkirakan turun menjadi masing-masing 4,9 juta ton dan 3,9 juta ton.

Baca juga: Lebanon Terancam Alami Krisis Pangan Akibat Ledakan di Beirut, Stok Gandum Tak Cukup Untuk Sebulan

Sementara total volume ekspor biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk olahannya pun diperkirakan mencapai 51,2 juta ton.

Angka ini lebih tinggi 0,4 juta ton atau 0,8 persen dari perkiraan sebelumnya.

"Jika kuota diganti dengan bea keluar, kemungkinan besar ekspor gandum akan berkurang, potensi revisi diperkirakan bisa mencapai beberapa juta ton," kata Sovekon.

Produksi pertanian Rusia yang meningkat pesat telah melonjak 20 persen selama 6 tahun terakhir.

Negara ini telah berhasil menguasai lebih dari setengah pasar gandum global dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.

Hal ini didorong faktor panen besar dan harga yang menarik. Sejak awal tahun 2000-an, pangsa pasar gandum global Rusia telah meningkat 4 kali lipat.

Sebelumnya, pada periode 2018-2019, Rusia telah mengirimkan 35,2 juta ton gandum ke pasar global.