Maskapai Umbar Promo Tiket untuk Tarik Penumpang, INACA: Layanan Tidak Akan Berkurang
tujuan maskapai memberikan promo ini tentunya sebagai upaya untuk meningkatkan antusiasme masyarakat untuk kembali terbang.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia National Air Carrier (INACA) menilai, saat ini banyak maskapai yang memberikan promo menarik untuk meningkatkan daya tarik masyarakat untuk menggunakan angkutan udara.
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja menyebutkan, tujuan maskapai memberikan promo ini tentunya sebagai upaya untuk meningkatkan antusiasme masyarakat untuk kembali terbang.
Baca juga: INACA: Pengiriman Vaksin Covid-19 Jadi Insetif Naiknya Pergerakan Penumpang Pesawat di 2021
Baca juga: INACA Sangat Berharap Omnibus Law Bisa Pulihkan Industri Penerbangan
Meski begitu, lanjut Denon, dengan harga promo tentunya para maskapai tidak akan mengurangi apapun mulai dari segi layanan dan juga aspek keselamatan yang memang harus diterapkan.
"Saat ini ada beberapa maskapai memberikan promo membeli satu produk, kemudian bisa terbang ke berbagai tempat dengan harga murah. Saya pikir itu nilai kreativitas mereka, untuk menarik penumpang," kata Denon dalam diskusi virtual Tempo, Senin (7/12/2020).
Denon menyebutkan, dengan harga yang murah dan terjangkau ini masih dalam batas wajar karena terkait tiket pesawat sendiri sudah ada aturan batas atas dan bawahnya.
"Selain itu, saat ini dengan adanya stimulus penghapusan Passenger Service Charge dari pemerintah juga membuat tren pergerakan penumpang menjadi ada peningkatan," ucap Denon.
Menurutnya, dengan adanya stimulus ini dapat mengurangi beban masyarakat dalam membeli tiket di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Stimulus ini kami nilai berhasil untuk meningkatkan minat masyarakat untuk kembali terbang, dan bukan tidak mungkin kita akan meminta stimulus seperti ini lagi nantinya hingga keadaan kembali normal," ujar Denon.
Kemudian Denon juga mengungkapkan, untuk tidak takut bepergian menggunakan angkutan udara karena tingkat penyebaran virus di kabin pesawat relatif rendah.
"Hal ini karena adanya sistem HEPA yang dapat mengganti sirkulasi udara setiap tiga menit sekali, dan membunuh bakteri yang ada hingga partikel kecil," ucap Denon.