Organisasi Perusahaan Harus Selalu Adaptif Terhadap Dinamika Perubahan
etiap organisasi dan perusahaan termasuk Institusi pemerintahan disarankan meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai perubahaan di dunia bisnis saat ini terjadi begitu cepat dan dinamis. Hal ini juga terjadi pada organisasi perusahaan.
Hal itu ditandai dengan fenomena disrupsi yang terjadi begitu cepat, maraknya tren digitalisasi di semua lini, serta pembukaan area pasar bebas yang makin luas.
Hal itu ditambah lagi dengan adanya tatanan dunia yang baru karena Covid-19 telah membuat banyak negara dan perusahaan terpuruk.
Menghadapi kondisi ini, Budi Utomo RLA CBA, Ketua Dewan Juri Indonesia Operational Excellence Award mengatakan, setiap organisasi dan perusahaan termasuk Institusi pemerintahan disarankan meningkatkan kinerja disemua lini, agar tetap eksis dan leading.
"Tidak ada solusi lain menghadapi kondisi ini , yaitu dengan membangun operational excellence dalam persaingan global di era yang terus berubah," ujar Budi Utomo, Senin (21/12/2020).
Baca juga: Mengenal Sritex, Perusahaan Solo Pemasok Tas Kain Bansos di Kemensos
Dia menjelaskan, kesadaran untuk melakukan continual improvement di beberapa perusahaan agar survive di kompetisi global terus meningkat.
Selain tren positif ini, ada beberapa catatan yang perlu diwaspadai yakni perbaikan terus-menerus (continual improvement) dan kecenderungan sudah merasa bagus/ sempurna.
Budi memaparkan, continual improvement bertujuan agar perusahaan menjadi lean, agile dan sustain ini.
Namun, dia menilai hal ini masih sebatas terbawa euforia atau formalitas, belum masuk sampai betul-betul dijadikan tool strategi perusahaan untuk survive dan menang.
"Kadang masih sebatas 'nice to have' saja atau seperti ISO yang di beberapa perusahaan masih sebatas just a piece of certificate. CEO belum serius terlibat pada lean management dan operational excellence ini," ujarnya.
Baca juga: 30 Gambar Kutipan Hari Ibu 22 Desember, Cocok untuk Update Status WhatsApp, Instagram dan Facebook
"Belum betul betul digali dan di evaluasi sejauh mana efektifitasnya terkait peningkatan kinerja bisnis perusahaan atau organisasi," terangnya.
Dia menjelaskan, pandangan sudah merasa bagus/sempurna juga berbahaya bagi perusahaan.
Padahal prinsip dari Kaizen dari Toyota dan GE yang terkena itu bermakna perbaikan terus menerus.