Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mulai Hari Ini Tahu-Tempe Sudah Ada di Pasaran, tetapi Harganya Naik

Perajin memastikan stok tahu dan tempe sudah tersedia di pasaran mulai hari ini, Senin (4/1/2021).

Editor: Sanusi
zoom-in Mulai Hari Ini Tahu-Tempe Sudah Ada di Pasaran, tetapi Harganya Naik
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Pengrajin tempe di Kawasan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengolah kedelai, Sabtu (2/1/2020). Sejumlah pengrajin tempe dikawasan itu, melakukan aksi mogok produksi imbas dari harga kedelai melonjak tinggi. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perajin memastikan stok tahu dan tempe sudah tersedia di pasaran mulai hari ini, Senin (4/1/2021).

Namun, harganya naik sesuai kesepakatan para perajin.

Ketua Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifudin menyatakan, pihaknya telah meninjau langsung ke beberapa titik pasar untuk memastikan bahwa stok tahu dan tempe sudah tersedia.

Baca juga: China Genjot Stok Kedelai Tahun Ini untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

"Jadi sudah suruh cek karyawan dan orang-orang sekitar, pada umumnya sudah ada itu tempe dan tahu di pasar. Jadi perajin sudah mulai kerja dari kemarin (malam)," ujar Aip kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

Seperti diketahui, perajin tahu-tempe memutuskan mogok produksi selama 1-3 Januari 2021.

Hal ini lantaran melonjaknya harga kedelai impor sebagai bahan baku tahu-tempe dari Rp 7.200 per kilogram menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Aip pun memastikan harga tahu dan tempe di pasaran turut meningkat.

Baca juga: Apa Alasan Indonesia Begitu Bergantung Pada Kedelai Impor dari AS?

Berita Rekomendasi

Hal ini sesuai dengan kesepakatan para perajin yang akan menaikkan harga jual sebesar 20-30 persen seiring dengan kenaikan harga kedelai.

Seperti tempe, kata dia, sudah alami kenaikan dari sebelumnya Rp 4.000 per potong menjadi Rp 5.000 per potong.

Baca juga: INDEF: Kenaikan Harga Kedelai Memukul Kelas Menengah ke Bawah

Kenaikan juga dipastikan terjadi pada tahu.

"Itu sudah harga konsumen di pasar. Jadi sudah ada kenaikan sekitar 20 persenan," ungkap Aip.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyatakan, stok tempe dan tahu sangat berkurang di pasaran imbas dari aksi mogok yang dilakukan para perajin.


Menurut dia, tanda-tanda akan adanya kenaikan harga tempe sudah mulai terasa sejak Desember 2020 sebab harga kedelai impor terus merangkak naik.

Setelah tiga hari mogok, produsen tempe di Bekasi mulai kembali produksi. Salah satunya di Gang Mawar, Margahayu, Bekasi Timur, Bekasi.
Setelah tiga hari mogok, produsen tempe di Bekasi mulai kembali produksi. Salah satunya di Gang Mawar, Margahayu, Bekasi Timur, Bekasi. (Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)

Sedangkan pasokan kedelai dalam negeri sebagian besar berasal dari impor.

Abdullah mengatakan, kondisi tersebut memang dilematis, sebab perajin terus meminta kenaikan harga kepada pedagang, tetapi pedagang menginginkan harga tempe tidak naik dulu karena daya beli masyarakat masih rendah imbas Covid-19.

"Di pasar sendiri tahu dan tempe sudah berkurang per hari ini," ujar Abdullah kepada Kompas.com, Minggu (3/1/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perajin Pastikan Tahu-Tempe Sudah Ada di Pasaran, tetapi Harga Naik"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas