Bursa Komoditi Bisa Mitigasi Risiko Nilai Tukar di Perdagangan Ekspor Impor
Pasar keuangan menjadi salah satu sektor pendukung yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Selain itu, pangsa pasar perdagangan timah juga berhasil diperluas menjadi 26 negara tujuan ekspor, serta ditambah dengan keberhasilan upaya dalam menggeser posisi Singapura di Asia Tenggara sebagai secondary market timah dunia.
Tercatat sejak dibursakan pada Agustus 2013 hingga Desember 2020, total ekspor timah yang dilakukan melalui bursa ICDX mencapai 404,363.19 metrik ton atau senilai 7,916,877,408 USD atau setara dengan Rp 111.79 Triliun.
"Pada tahun 2021, pengembangan kontrak multilateral untuk manajemen risiko berbagai sektor dapat dimaksimalkan dengan hadirnya beberapa komoditas strategis baru yang berkelanjutan," katanya.
Jika dilihat dari perspektif berkelanjutan, kata dia maka keterkaitan ekonomi, sosial dan lingkungan menjadi penting dan merupakan trisula roda ekonomi di banyak negara tak terkecuali Indonesia.
Selama ini, isu terkait lingkungan dan pemanasan global kurang menjadi sorotan. Kita seringkali hanya berfokus kepada sisi bisnis tanpa mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan dan sosial.
Jika kita melihat industri secara global, keseimbangan ketiga faktor tersebut secara signifikan ditanggulangi dengan mekanisme perdagangan karbon melalui pasar fisik dan pasar berjangka.
Nursalam mendorong terciptanya perdagangan kontrak multilateral yang mampu mengembangkan pasar keuangan yang lebih inklusif, serta perdagangan komoditas yang berkelanjutan sebagai manajemen risiko berbasis pasar yang efisien di dalam bursa berjangka komoditi, dapat memodernisasi ekosistem perdagangan Indonesia secara komprehensif.
"Ini akan sangat membantu usaha-usaha dengan berbagai skala yang terlibat dalam masing-masing industri dan secara berkesinambungan berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Maju,” kata Nursalam.
Sinergitas antara berbagai pihak, bursa komoditi sebagai penyedia infrastruktur dan pemerintah yang memberikan dukungan, akan mampu mengakselerasi ekonomi Indonesia.
“Sebab, tantangan yang kita hadapi ke depan bukan hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat global.” tutup Nursalam.