Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendukung penyediaan infrastruktur dan gas bumi dalam operasional pembangkitan listrik untuk kebutuhan masyarakat.

Satu di antaranya, penyaluran gas hasil regasifikasi LNG di Lampung yang terkoneksi dengan pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ), guna menjaga ketersediaan pasokan listrik Pembangkit Listrik Muara Tawar milik PT PLN (Persero).

Baca juga: Tingkatkan Layanan Kesehatan RS Universitas Andalas, PGN Kirim Satu Mobil Ambulans

"Pembangkit Listrik Muara Tawar merupakan pembangkit listrik di Jawa Bagian Barat yang menjadi anchor buyer PGN. Penyerapan gasnya bisa mencapai lebih dari 200 BBTUD," ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Syahrial Mukhtar dalam keterangannya, Selasa (2/3/2021).

Menurutnya, pada awalnya Pembangkit Muara Tawar berkontribusi sekitar 24 persen terhadap total penyerapan gas sektor kelistrikan.

Baca juga: Tingkatkan Layanan Kesehatan RS Universitas Andalas, PGN Kirim Satu Mobil Ambulans

Namun, terjadi peningkatan penyerapan gas dan meningkatkan porsi penyerapan Muara Tawar menjadi sekitar 45 persen terhadap total kebutuhan gas sektor pembangkit.

Adapun layanan PGN kepada PLN yaitu, menyediakan jasa penyandaran LNG Carrier, penerimaan LNG dari LNG carrier ke titik penerimaan LNG.

Kemudian, penyimpanan sementara LNG milik PLN sebelum diregasifikasi, regasifikasi LNG, transportasi dan penyerahan gas di titik penyerahaan gas, serta pengukuran LNG dan gas.

“Sinergi BUMN dan optimalisasi infrastruktur eksisting dimanfaatkan PLN melalui kerjasama menyediakan dan menyerahkan LNG kepada PGN, yang selanjutnya PGN akan menyerahkan gas hasil regasifikasi LNG kepada PLN di titik penyerahan gas di stasiun gas Muara Bekasi,” paparnya.

Pembangkit Listrik Muara Tawar memiliki karakteristik pola operasi khusus yaitu sebagai peaker yang dapat menyerap kebutuhan gas, di mana saat beban puncak bisa mencapai lebih dari 200 BBTUH.