Jamkrindo Jamin 755 Ribuan Debitur Kredit Modal Kerja PEN Senilai Rp 12 T
Jamkrindo mmemberikan penjaminan terhadap 755.563 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jamkrindo Bersama dan anak usahanya PT Penjaminan Jamkrindo Syariah (Jamsyar) memberikan penjaminan terhadap 755.563 debitur Kredit Modal Kerja (KMK) dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pemerintah.
Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan, perusahaan telah merealisasikan penjaminan PEN sebesar Rp 12,02 triliun, dengan rincian Jamkrindo sebesar Rp 8,44 triliun dan Jamsyar Rp 3,57 triliun.
Pemberian kredit tersebut adalah untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha, khususnya para pelaku UMKM.
Program penjaminan KMK dalam rangka PEN sangat dibutuhkan untuk menambah keyakinan perbankan dalam menyalurkan kredit modal kerja.
“Jamkrindo telah bekerja sama dengan berbagai kalangan, utamanya perbankan untuk mendorong agar program tersebut bisa berjalan dengan sukses dan memberikan dampak pada perekonomian nasional,” ujar Putrama dalam keterangannya, Kamis, (11/3/2021).
Skema penjaminan KMK UMKM telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan 71/2020.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Genjot Pembiayaan Otomotif
Dalam pelaksanaannya, pemerintah menugaskan Jamkrindo yang merupakan anggota dari holding Indonesia Financial Group (IFG), untuk melaksanakan penjaminan program PEN, dengan tetap mempertimbangkan kemampuan keuangan negara, serta kesinambungan fiskal.
Baca juga: Gairahkan Ekonomi, Tak Cukup dengan Penurunan Suku Bunga Kredit
Sebelum ditugaskan memberi Penjaminan PEN, Jamkrindo yang bergerak dalam bisnis penjaminan kredit tersebut telah ditugaskan oleh pemerintah untuk menjamin Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga sekarang.
Selain itu, Jamkrindo juga berkomitmen untuk tetap menyalurkan pinjaman kemitraan kepada mitra binaan.
Hal ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian khususnya pengusaha mikro yang belum dapat akses perbankan.
“Kami tidak hanya memberikan pinjaman kemitraan tetapi juga turut melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM mitra binaan,” katanya.