Genjot Ekspor, KKP Tingkatkan Teknologi Petambak Udang Tradisional
KKP mendorong tambak tradisional untuk di-upgrade teknologinya sehingga memiliki produktivitas optimal.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengatakan saat ini KKP tengah fokus pada komoditas udang di pasar ekspor.
Menurutnya, udang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan.
“Kita akan kejar terus produksi udang. Dan untuk mencapai produksinya, maka kami terus mensosialisasikan dan menggaungkan budidaya udang sistem intensif. KKP menyiapkan strategi peningkatan produksi udang nasional yakni melalui intensifikasi teknologi,” kata Slamet, Senin (22/3/2021).
Baca juga: KKP Salurkan Bantuan 180.000 Benih Ikan Air Tawar di Jakarta Selatan
Slamet menegaskan KKP juga mendorong tambak tradisional untuk di-upgrade teknologinya sehingga memiliki produktivitas optimal.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa komoditas udang diharapkan bisa membantu perekonomian nasional dengan tetap mengacu pada prinsip produksi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Baca juga: Menteri KKP: Ada Stok 2,6 Juta Ton Ikan untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2021
“Harapannya dapat di- upgrade produktivitas tambak tradisional melalui input teknologi, sehingga produktivitas bisa ditingkatkan dari semula < 1 ton/ha/tahun minimal semi intensif dulu yakni berkisar 10 ton/ha/tahun,” harap Slamet.
Dia mencontoh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Sari Segara Desa Krangkeng Kecamatan Krangkeng Indramayu yang sudah mulai di-upgade tambaknya seluas 5 Ha dari tambak tradisional menjadi tambak intensif sejak tahun 2014.
Pokdakan Sari Segara kini sudah mulai merasakan hasilnya dari tambak intensifnya yang dapat meningkatkan taraf hidup kelompoknya .
“Semoga tambak Pokdakan Sari Segara dapat menjadi contoh bagi petambak lain yang akan mengembangkan tambaknya menjadi tambak intensif. Sebagaimana Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono sampaikan harapannya dapat ditingkatkan teknologinya dengan tambak intensif,” papar Slamet.
Selain aspek teknologi untuk meningkatkan nilai tambah serta sosial ekonomi berperan penting pada kesejahteraan pembudidaya, aspek lingkungan adalah faktor yang paling utama, pola pengelolaan dengan mempertimbangkan kualitas lingkungan.