Analis Sebut Volatilitas Sudah Turun Signifikan di Pasar Saham
Saat ini VIX telah diperdagangkan di bawah ambang batas 20 selama delapan sesi berturut-turut.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks volatilitas Chicago Board Options Exchange (CBOE) yang dikenal sebagai VIX merupakan indeks yang mengarah ke harga opsi di S&P 500 untuk melacak tingkat ketakutan pelaku pasar di Wall Street.
Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, VIX umumnya menggambarkan nilai indikatif 30, di mana jika VIX di atas 30, menyiratkan volatilitas yang tinggi dan rasa takut yang terdapat di antara para investor.
Bila nilai di bawah 30 menunjukkan keyakinan diri para investor atau lebih tepatnya, volatilitas yang lebih rendah di pasar.
Baca juga: Lebih Tegang dari Saham, Analis Ingatkan Jangan Asal Coba Main Forex
"Saat ini VIX telah diperdagangkan di bawah ambang batas 20 selama delapan sesi berturut-turut. Ini terjadi setelah volatilitas pasar telah menurun secara signifikan karena S&P 500 terus naik untuk memperbarui rekor tertingginya," ujar dia melalui risetnya, Minggu (11/4/2021).
Sementara, Januari lalu indeks ini sempat naik ke level 37 akibat ketidakpastian jangka pendek menjelang rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) dan Januari tahun 2020 sempat mencapai 80.
Hans menjelaskan, level ini menggambarkan bahwa ketidakpastian di pasar keuangan Negeri Paman Sam sangat rendah.
Baca juga: Beda dengan Main Saham, Berinvestasi di Forex Jauh Lebih Berisiko
Adapun reli kenaikan di pasar Wall Street terlihat sedikit melambat karena perhatian investor akan bergeser untuk fokus ke periode rilis kinerja laba emiten pekan depan.
Musim laporan keuangan kali ini diperkirakan laba emiten pada Indeks S&P 500 diperkirakan naik sampai 24,2 persen di kuartal I tahun 2020.
"Data ini berdasarkan estimasi Refinitiv IBES. Investor terlihat menunggu untuk melihat berapa kuat pencapaian laba emiten sebenarnya," katanya.