Order Ojek Online Sulit Saat Libur Lebaran? Ini Penyebabnya
Ojol tak mau narik karena bonus yang mereka dapatkan saat libur lebaran berkurang sehingga lebih memilih membawa orderan penumpang non aplikasi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemudahan memesan transportasi online melalui aplikasi di ponsel membuat masyarakat sangat terbantu untuk bepergian.
Terutama dalam momen libur Idul Fitri, biasanya dalam tiga hari ke depan pemesanan ojek online masih diandalkan masyarakat untuk bersilaturahmi dengan kerabat dan keluarga.
Namun, sejak pandemi Covid-19 melanda orderan untuk mengangkut penumpang oleh ojol menurun drastis tak terkecuali saat momen lebaran.
Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengungkapkan penyebab sulitnya masyarakat mendapatkan driver ojek online saat masa libur lebaran.
Menurut Igun, para pengemudi ojek online saat ini lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah saat Idulfitri 1442 H.
Baca juga: Pengelola Ragunan: Pengunjung yang Sudah Daftar Tiket Secara Online Bisa Daftar Ulang Hari Selasa
Faktor yang menyebabkan ojol tak mau narik karena bonus yang mereka dapatkan saat libur lebaran berkurang sehingga para pengemudi ojol lebih memilih membawa orderan penumpang non aplikasi.
“Faktor utamanya adalah teman-teman ojek online ini lebih memilih untuk bersama dengan keluarganya masing-masing, karena memang di hari raya skema poin atau bonus berkurang.
Karena keluhan-keluhan itu pula teman-teman ojek online lebih memilih berkumpul bersama keluarga dibandingkan mencari order atau narik di jalanan,” kata Igun, Sabtu (15/5/2021).
Igun menilai hal tersebut sangatlah wajar karena biasanya di momen libur seperti ini perusahaan atau aplikator memberikan bonus yang lebih besar.
Namun, bonus menjadi pertimbangan bagi para pengemudi ojol untuk mengambil order saat libur hari raya, di kala sebelum pandemi Covid-19.
Baca juga: Pengamat: Telkomsel Beruntung Investasi di Gojek Sebelum IPO
“Itu yang diharapkan para rekan ojol sehingga mereka punya pertimbangan bahwa dengan bonus apa adanya sekarang dan tidak ada penambahan menjelang hari raya atau bonus khusus selama hari raya,” tambahnya.
Atas keluhan itu, Igun berharap agar pemerintah mengeluarkan program bantuan untuk para pekerja sektor informal seperti pengemudi ojek online.
Sementara di sisi perusahaan, Igun berharap akan ada peningkatan kesejahteraan pengemudi ojol terutama terkait skema insentif atau bonus khususnya pada hari raya.
“Sehingga teman-teman ojek online merasa sangat dihargai apalagi yang tetap mencari order saat seharusnya mereka libur.
Nilai besarannya juga harus lebih besar dari bonus harian biasa,” pungkasnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu mitra pengemudi ojol bernama Indra.
Pria paruh baya yang sudah menekuni profesi ini selama 4 tahun mengaku tarif yang diberlakukan sangatlah minim dan skema poin yang mengalami perubahan semenjak dampak Covid-19.
"Untuk order penumpang tarifnya bisa dibilang ngepas untuk bensin saja.
Beda dengan saat Idulfitri 2019 lalu yang bonusnya berlipat jadi rekan ojol semangat nariknya saat lebaran. Sejak Covid-19 memang semua skema bonus berubah drastis," kata Indra saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (16/5/2021).
Indra mengaku bahwa ia lebih memilih mengambil order pesanan makanan dan pengiriman barang saat libur lebaran.
Sebab, tarif yang diberlakukan cukup kompetitif dan lebih menghemat pengeluaran serta waktu tempuh.
"Untuk saat ini lebih baik ambil order makanan.
Sama pengiriman paket masih banyak saat ini karena masih momen lebaran jadi orang banyak kirim parsel. Setelah order selesai, biasanya masuk lagi pesanan jadi kita lebih hemat waktu dan tenaga," imbuh Indra.