Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

DIM Targetkan Pertumbuhan Dana Kelolaan Segmen Ritel Hingga 50 Persen

Tren pasar modal sepanjang 2021 menunjukkan reksa dana dipandang tetap berpotensi untuk menjadi salah satu alternatif investasi.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in DIM Targetkan Pertumbuhan Dana Kelolaan Segmen Ritel Hingga 50 Persen
ist
Marsangap P. Tamba, Direktur Utama DIM (Kanan), dan Lukman Nur Azis, Komisaris Utama DIM (kiri) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Data Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan, jumlah SID Investor reksa dana meningkat lebih dari 300% dalam waktu kurang dari 3 tahun dan secara YTD April 2021 sudah tumbuh hampir 39% menjadi 4,4 juta SID.

Tren jumlah investor ritel yang luar biasa dalam 3 tahun terakhir serta tren pasar modal sepanjang 2021 menunjukkan reksa dana dipandang tetap berpotensi untuk menjadi salah satu alternatif investasi.

Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) yakni Marsangap P Tamba meyakini meyakini pertumbuhan investor domestik sebagai salah satu penopang pertumbuhan investasi dalam jangka panjang.

Hal ini seiring dengan strategi DIM untuk mengoptimalkan kanal distribusi perbankan maupun fintek untuk menggapai segmen ritel.

"Keseriusan Perseroan memandang segmen ini juga diperlihatkan dengan peluncuran aplikasi mobile InvestASIK pada 2019 dan pengembangannya secara kontinyu," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/2021).

Baca juga: Mengenal 5 Perbedaan Saham dan Reksadana, Cocok untuk Belajar Investasi Para Pemula

Untuk tahun ini, kata dia DIM mentargetkan pertumbuhan dana kelolaan dari segmen ritel mencapai lebih dari 50% posisi tahun sebelumnya.

Berita Rekomendasi

Perseroan menekankan penjualan produk reksa dana open end untuk ke depannya. Penekanan penjualan dari kedua aspek tersebut kami yakini akan berdampak baik bagi sustainabilitas dana kelolaan Perseroan,” jelas Marsangap.

Baca juga: Industri Reksadana Diprediksi Tumbuh Kembali di Tahun Ini

Reksa dana dengan berbagai jenis dan karakteristiknya dipandang sesuai dalam berbagai iklim investasi.

Bahkan dalam kondisi terpengaruh pandemi, investor masih mencari reksa dana untuk opsi investasinya.

Setahun belakangan pertumbuhan unit penyertaan terdorong oleh reksa dana berbasis suku bunga.

Seiring dengan pemulihan ekonomi dan kebijakan makro yang pro growth serta akses informasi, investor terlihat melakukan penyeimbangan portofolionya.

Era suku bunga rendah akan mendorong investor untuk mencari opsi investasi selain reksa dana pasar uang yang setahun terakhir dana kelolaannya tumbuh pada kisaran 50%, antara lain yakni ke pasar saham.  

“Kami melihat dari sisi investor, likuiditas tetap menjadi salah satu yang menarik. Reksa dana pasar uang kami yakni Danareksa Seruni Pasar Uang II mencatat pertumbuhan dana kelolaan YTD di atas Rp1 triliun.

Di satu sisi, terlihat adanya mulai pergerakan reksa dana berbasis saham.

Penanganan pandemi melalui implementasi kebijakan fiskal dan moneter yang bersifat pro growth dan relaksasi beberapa peraturan merupakan faktor yang akan menggerakan pemulihan ekonomi termasuk kinerja emiten,” ujar Marsangap.

“Reksa dana berbasis saham DIM memiliki cakupan luas.

Salah satunya adalah Reksa Dana Danareksa Mawar yang berfokus pada alokasi investasi pada emiten saham yang termasuk dalam LQ45.

Pemulihan ekonomi akan diiringi dengan pemulihan kinerja emiten berkapitalisasi besar.

Likuiditas tinggi atas emiten berkapitalisasi besar menjadi daya tarik utama reksa dana ini,” kata  Marsangap.  

Marsangap menyampaikan bahwa Perseroan bersyukur atas kepercayaan investor pada reksa dana DIM.

Sejauh ini YoY April 2021, reksa dana perseroan tumbuh 25%.

Pertumbuhan dana kelolaan reksa dana bukan hanya tumbuh dari peningkatan harga aset namun juga dari pertumbuhan unit penyertaan baik reksa dana berbasis suku bunga maupun berbasis saham dengan total pertumbuhan unit YoY 16%.

Untuk itu, DIM tetap akan menjalankan kebijakan investasi yang mengedepankan faktor fundamental dan kehati-hatian pemilihan setiap underlying investasinya dengan terus mencermati dinamika makro dan pasar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas