Bukan Perusahaan Indonesia, Inilah Pemegang Saham Terbesar dari GoTo
SoftBank dan Alibaba memang telah menjadi penyokong suntikan modal Gojek dan Tokopedia sejak beberapa tahun terakhir untuk pengembangan usahanya.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duo startup unicorn Indonesia Gojek dan Tokopedia berkolaborasi untuk merger dan melahirkan grup usaha terbaru bernama GoTo.
Namun, dibalik bersatunya dua perusahaan itu ternyata bukan disokong oleh perusahaan asal Indonesia.
Lahirnya GoTo, rupanya diinisiasi oleh dua gurita korporasi yang jadi pemegang saham terbesarnya adalah SoftBank asal Jepang dan Alibaba Group dari China.
Baca juga: Alibaba Group Dikabarkan Tengah Membuat Mobil Listrik Mini
SoftBank dan Alibaba memang telah menjadi penyokong suntikan modal Gojek dan Tokopedia sejak beberapa tahun terakhir untuk pengembangan usahanya.
Mengutip dokumen yang dirilis oleh Nikkei Asia Review, Selasa (25/5/2021), ada fakta menarik di balik pemegang saham mayoritas GoTo. Dalam laporan itu, 58 persen saham GoTo akan dimiliki oleh Gojek dan sisanya 42 persen milik Tokopedia.
Baca juga: Merger Gojek-Tokopedia, Keamanan Data Pengguna Harus Jadi Prioritas
Sementara itu, SoftBank Group bakal menguasai 15,3 perseb saham GoTo dab Alibaba Group Holding dengan mendapat jatah 12,6 persen saham perusahaan. Tak sampai di situ, pemegang saham lainnya di GoTo juga akan dimiliki Telkomsel, Astra Internasional, dan Google di bawah 10 persen.
Melantai Bursa di AS
Ekspansi GoTo dikabarkan akan melakukan initial public offering (IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS).
Meski Nikkei belum bisa memastikan kabar tersebut, GoTo tampaknya akan IPO terlebih dahulu di Indonesia.
Untuk valuasi IPO di Indonesia, GoTo nilai valuasinya diperkirakan mendekati 40 miliar dollar AS atau hampir dengan capaian Grab Holding.
"GoTo merupakan perusahaan besar dengan basis karyawan yang besar dan operasi yang canggih dan sangat kompleks, jadi ada banyak pekerjaan integrasi yang harus dilakukan sebelum IPO. Gojek dan Tokopedia akan bekerja sangat keras untuk melakukan integrasi pasca-merger untuk mempersiapkan dual listing. Saya sangat berharap ini akan terjadi di tahun 2021," ujar seorang sumber kepada Nikkei Asia.
Menurut analisa Nikkei, GoTo lebih memilih IPO secara langsung ketimbang menggunakan kendaraan perusahaan cek kosong atau SPAC.
Meski tidak menutup kemungkinan perusahaan akan berubah pikiran, GoTo bisa saja meminta bantuan dari pemegang saham terbesar ketiganya, Radiant.
Radiant sendiri adalah perusahaan yang sangat santer dikaitkan dengan miliuner Hong Kong Richard Li. Radiant menguasai 4,7 persen saham GoTo.
Baik Radiant dan SPAC merupakan perusahaan yang menggunakan alamat yang sama di Hong Kong, seperti dicantumkan GoTo dalam rilis resmi saat melakukan merger.