Kena Pandemi Maskapai Lunglai, Usai Garuda Kini Sriwijaya Rumahkan Karyawan
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia mulai merumahkan karyawannya dengan tawaran secara sukarela pensiun dini kini Sriwijaya Air juga alami hal sama.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Theresia Felisiani
"Selain itu turunnya demand ini juga disebabkan faktor kesehatan, yang membuat masyarakat takut untuk melakukan perjalanan menggunakan angkutan udara," kata Arista saat dihubungi Tribun.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Garuda Tawarkan Program Pensiun Dini kepada Karyawannya
Arista juga mengomentari beberapa maskapai penerbangan nasional yaitu Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang melakukan kebijakan pensiun dini terhadap karyawannya.
Ia mengungkapkan, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan oleh maskapai karena kerugiaan dalam hal bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Sebetulnya, maskapai ini sudah dalam kondisi bangkrut karena demand yang turun hingga 80 persen. Tetapi para pemilik pesawat masih memberikan kesempatan dan negosiasi untuk para maskapai agar masih bisa beroperasi," ucap Arista.
Baca juga: Utang Garuda Sentuh Rp 70 Triliun, Arus Kas Negatif
Kondisi maskapai penerbangan di Indonesia bahkan Garuda Indonesia, lanjut Arista, dalam kondisi yang sangat sulit.
Tetapi karena Garuda Indonesia sudah IPO tentunya mereka harus menjaga agar saham tidak jeblok.
Selain itu Arista juga menjelaskan, saat ini maskapai penerbangan Indonesia hanya mengandalkan penerbangan logistik atau kargo untuk bertahan di tengah kondisi sulit ini.
"Hidupnya sekarang dari logistik saja, karena masih tertolong pengiriman barang dari e-commerce dan menjadi solusi meski tidak bisa menggantikan revenue penerbangan penumpang," kata Arista.(Tribun Network/har/wly)