Peduli Lingkungan, PLTGU Muara Karang Dukung Perbaikan Pengolahan Sampah Pluit
PLTGU Muara Karang mendukung optimalisasi pengolahan sampah di wilayah Pluit, Jakarta Utara.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang yang dikelola PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) mendukung optimalisasi pengolahan sampah di wilayah Pluit, Jakarta Utara.
General Manager UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin menuturkan pihaknya memberi bantuan mesin pencacah plastik sejumlah bak sampah yang akan disebar di titik tertentu di sekitar Kelurahan Pluit, serta beberapa peralatan pendukung lainnya.
Baca juga: Lampau Utang Garuda, Utang PLN Kini Bengkak Jadi Rp 649,2 Triliun karena Penugasan Pemerintah
Mesin pencacah sendiri akan menjadi alat yang dapat meningkatkan efisiensi pengolahan.
“Bantuan mesin ini kami berikan karena dapat mempercepat proses penghancuran sampah, dan dapat menambah volume pengolahan sampah,” kata Ratnasari, Rabu (26/5/2021).
Sebelumnya, Bank Sampah Bahari Utama menggunakan mesin press untuk pengolahan.
Mesin yang menggunakan tenaga diesel ini menghabiskan cukup banyak dana untuk bahan bakar.
Sehingga dengan adanya bantuan mesin pencacah yang menggunakan energi listrik, maka dapat memangkas biaya operasional pengolahan dan sangat ramah lingkungan.
“Di wilayah ini ada salah satu proyek kami yaitu PLTGU Muara Karang Peaker. Sehingga sudah menjadi kewajiban kami untuk ikut serta mendukung perbaikan lingkungan masyarakat,” ujar Ratnasari.
Dia melanjutkan, Bank Sampah Bahari Utama ini menjadi salah satu solusi cerdas dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang bersumber dari sampah.
Ketua Bank Sampah Bahari Utama Muhammad Mansur menyampaikan kehadiran mesin pencacah ini sangat membantu karena padatnya aktivitas penduduk warga Kelurahan Pluit.
“Kami punya tiga pasar tradisional dan lima unit pusat perbelanjaan modern. Selain itu, ada 258 toko, warung, dan sejenisnya. Juga pelabuhan pendaratan ikan, tempat pelelangan ikan, serta pasar ikan. Tingginya aktivitas ini membuat Pluit memiliki potensi sampah yang sangat besar,” paparnya.