AirNav Indonesia dan Airservices Australia Jalin Koordinasi Terkait Keselamatan Penerbangan
AirNav Indonesia memaksimalkan komunikasi dengan negara lain di level regional dan global untuk mengetahui perkembangan terkini dan solusi mengatasi
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AirNav Indonesia melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan Airservices Australia (ASA) untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi penerbangan di ruang udara kedua negara.
Komunikasi intensif kedua penyedia layanan navigasi penerbangan tersebut terjalin melalui program Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP).
Direktur Utama AirNav Indonesia, M Pramintohadi Sukarno mengatakan, pihaknya yang diwakili oleh AirNav Indonesia Cabang Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), melakukan rapat koordinasi dan diskusi dengan ASA mengenai beberapa poin penting.
“Topik pembahasan utama adalah seputar perkembangan terkini operasional layanan navigasi penerbangan khususnya terkait dengan koordinasi antara AirNav dengan ASA di wilayah udara Jayapura dan Merauke,” jelas Pramintohadi dalam keterangannya, Kamis (3/6/2021).
“Selain itu dibahas pula mengenai poin-poin amandemen Letter of Operational Coordination Agreement (LOCA) antara Cabang MATSC dengan ASA Brisbane,” sambungnya.
Baca juga: AirNav Pastikan Bandara Sultan Thaha Jambi Beroperasi Normal Usai Pesawat Batik Air Mendarat Darurat
Dijelaskannya, AirNav Indonesia memaksimalkan forum komunikasi dengan negara-negara di level regional maupun global untuk mengetahui perkembangan terkini dan solusi terkait kendala operasional yang dihadapi.
Pramintohadi melanjutkan bahwa pihaknya meyakinkan ASA bahwa layanan navigasi penerbangan di ruang udara Indonesia tetap berjalan dengan optimal selama periode low traffic.
“Pesawat udara yang berasal dari Australia kemudian melewati ruang udara Indonesia maupun sebaliknya, akan mendapatkan layanan navigasi penerbangan yang seamless dan sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan,” ujar Pramintohadi.
“Jadi, kami selalu siap melayani kapanpun traffic khususnya penerbangan internasional maupun penerbangan terbang lintas (overflying), pulih seperti keadaan sebelum pandemi,” pungkasnya.