Defisit APBN 2021 Kian Bengkak, Per Mei Tembus Rp 219,3 Triliun, Pembiayaan Utang Rp 330,1 triliun
Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 semakin membengkak. Per akhir Mei 2021 sudah menembus Rp 219,3 triliun.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021 semakin membengkak. Per akhir Mei 2021 sudah menembus Rp 219,3 triliun.
Sementara itu, posisi pembiayaan utang naik 8,9 persen menjadi sebesar Rp 330,1 triliun atau 28 persen dari pagu Rp 1.177,4 triliun.
Secara keseluruhan realisasi pembiayaan APBN sudah 30,7 persen mencapai Rp 309,3 triliun dari target Rp 1.006,4 triliun.
"Realisasi belanja negara sebesar Rp 945,7 triliun hingga Mei 2021 atau 34,4 persen dari pagu Rp 2.750 triliun," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat konferensi pers APBN Kita, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Defisit APBN 2021 Makin Manjadi-jadi, Hingga April 2021 Meroket 85,5 Persen Senilai Rp 138,1 Triliun
Dia menjelaskan, angka tersebut meningkat 12,1 persen dibanding realisasi belanja negara di periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Menkeu Nggak Perlu Sembunyikan Defisit APBN Lagi, Ekonom INDEF Usulkan Pakai Solusi Ini
"Belanja negara yang tetap kuat dari seluruh pagu Rp 2.750 triliun. Kemudian, telah direalisasikan 34,4 persen yang artinya 12 persen lebih tinggi dibandingkan belanja sampai dengan Mei tahun 2020," kata Suahasil.
Selanjutnya, realisasi investasi juga meningkat 276 persen menjadi Rp 22,6 triliun atau 11,2 persen dari pagu Rp 187,1 triliun.
Dari sisi pendapatan, perpajakan sudah membaik dari target Rp 1229,6 triliun, realisasinya sudah Rp 459,6 triliun atau 37,4 persen dari target.
Lalu, kata Suahasil, untuk penerimaan bea cukai dari pagu Rp 215 triliun targetnya telah terealisasikan Rp 99,3 triliun atau berarti 46,2 persen dari target.
"Untuk bea cukai, peningkatan ini adalah 21,6 persen dari tahun lalu. Bersamaan dengan itu, PNBP juga dari target Rp 299,1 triliun sudah terealisasikan Rp 167,6 triliun atau 56,2 persen dari target ini adalah peningkatan 22,4 persen dari apa yang terjadi di tahun lalu 2020," pungkasnya.